Oleh: Doni M Noor | Ruangatas.com
Kampung Ramadhan Smeasari Berdaya yang diprakarsai oleh Majelis Ilmu Milik-Nya Bukan Milikku dan warga setempat berkolaborasi dengan ragam komunitas yang ada dan aktif di sekitarnya, kembali menggelar acara “Ngopi (Ngobrol Perkara Islam) Akbar” dalam rangka memperingati Nuzulul Quran pada hari Senin, 17 Maret 2025, pukul 19.00 WIB, di halaman Masjid Milik-Nya Bukan Milikku, Kampung Smeasari, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Syeikh Waseem Muhammad Husein dari Jordania. Acara yang berlangsung sejak sore hari tersebut mengusung tema “Hikmah Nuzulul Quran Ngajadikeun Saraga Sarasa Sawirahma Nanjeur: Pok (dibicarakan), Pek (dipikirkan), Prak (dilaksanakan) Keur Kamaslahatan Umat”.
Syeikh Waseem Muhammad Husein Suwailim, seorang imam dan khatib tetap di Masjid Imam Abi Hanifah, Jordania. Ia dikenal sebagai guru ahli tahfidz Quran di Ibnu Abbas Quranis Center serta aktivis pro-Palestina tingkat internasional. Dalam ceramahnya, Syekh Waseem membahas tentang makna Nuzulul Quran, dan keutamaan Al-Quran bagi umat Islam. Beliau pun mengingatkan tentang situasi dan kondisi saudara kita yang ada di jalur Gaza laju memimpin doa untuk keselamatan warga Palestina. Tak hanya menjadi ajang silaturahim dan menambah ilmu, acara ini juga menjadi momentum kepedulian sosial, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang sedang mengalami penderitaan akibat konflik militer dan politik yang sedang berlangsung dari abad ke-19 hingga pada abad ke-21. Konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang yang masih berlangsung di dunia.
Konflik antara dua pihak ini berdampak besar bagi Media Internasional di mana akibat dari konflik ini berbagai media luar negeri banyak membahas hak-hak bersejarah, masalah keamanan, dan hak asasi manusia di Palestina. Selama konflik bersenjata itu, ribuan orang terbunuh, yang sebagian besar korbannya adalah warga Palestina. Singkatnya, sampai saat ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Konflik Israel dan Palestina disebut-sebut terjadi karena motif agama. Israel menganggap tanah Palestina adalah tanah Kanaan yang dijanjikan kepada mereka.
Lepas dari hal tersebut, Tanah Palestina disebut dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya Al-Maidah ayat 21 (Ayat ini menjelaskan tentang perbincangan Nabi Musa AS dan pengikutnya mengenai tanah Palestina), Al-A’raf ayat 161 (Ayat ini menggambarkan tentang perintah Allah SWT kepada kaum Bani Israil untuk memasuki tanah suci dan memakan hasil buminya), dan Al-Isra’ ayat 1 (Ayat ini terkait keutamaan Palestina sebagai salah satu dari negeri Syam yang diberkahi Allah SWT). Singkatnya, keistimewaan Palestina merupakan tanah pilihan Allah SWT. Palestina merupakan tanah yang diberkahi Allah SWT. Palestina merupakan tempat singgah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjalankan Isra dan Mi’raj. Palestina merupakan tempat dakwah para Nabi yang membawa misi agama tauhid. Palestina memiliki Masjidil Aqsha yang penuh berkah.
Penggalangan dana untuk Palestina dalam momentum Nuzulul Quran yang dimotori oleh Syekh Waseem merupakan hal yang positif, sebagaimana Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berbuat baik kepada sesama. Hal ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad; “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Sinambung dari hadist lain yang diriwayatkan oleh Ahmad sebagai berikut: Dari Maimunah (binti Sa’ad), pembantu Nabi , dia bertanya, “Wahai Nabi Allah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis.” Maka beliau menjawab, “Tanah tempat bertebaran dan tempat berkumpul, datanglah ke sana dan shalatlah di dalamnya, karena satu shalat di dalamnya sama dengan seribu shalat. Dia (Maimunah) bertanya (lagi), ”Bagaimana jika engkau melihat orang yang tidak mampu shalat (di sana) dan tidak mampu mendatanginya?” Beliau menjawab, “Hendaklah engkau mengirimkan minyak untuk meneranginya, karena siapa pun yang mampu mengirimkannya, seolah-olah dia telah shalat di dalamnya.” (HR Ahmad).
Menurut Dr. Syaikh Usamah Al-Asyqar menjelaskan, hadits ini dapat dimaknai secara harfiah menurut perawi hadis ini, dan dapat juga bersifat penafsiran atau interpretasi ulama. Hal ini senada dengan sebagian ulama yang berpendapat bahwa hadits ini menunjukkan bahwa Padang Mahsyar berpusat di kawasan Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa). Ulama Palestina mengatakan, mereka berharap para syuhada Palestina adalah mereka yang berada di ring pertama kawasan Baitul Maqdis, menjadi yang terdekat dengan para syuhada para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Ada pun salah satu fungsi harta bagi umat Islam adalah untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak atasnya. Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya akan datang suatu zaman di mana seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya namun tidak mendapatkan satu orang pun yang mau menerimanya, maka berkata seseorang kepadanya, “Seandainya kamu datang kemarin tentu aku akan menerimanya, adapun sekarang aku tidak memerlukannya lagi.” (HR. Bukhari). Sebagaimana Syeikh Waseem mengingatkan dalam sisi wawancara bersama penulis.
Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang menetapkan hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina. Fatwa ini menyatakan bahwa memberikan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dari agresi Israel adalah suatu kewajiban. Fatwa tersebut dikeluarkan di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat Jumat (10/11/2023): “Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib,” demikian bunyi fatwa yang dikeluarkan MUI itu.
Dilansir dari laman resmi Presiden RI (presidenri.go.id) pada tanggal 18 Maret 2025 dengan judul berita Palestina Tegaskan Kepercayaan terhadap Indonesia dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina. “Kami mempercayai Indonesia, kami mempercayai posisi Indonesia mengenai perjuangan Palestina. Kami yakin bahwa pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia akan terus mendukung Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan Palestina, insyaallah,”Hal tersebut disampaikan Utusan Khusus Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, kepada awak media, usai bertemu Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 18 Maret 2025.
Pada akhirnya, “Seberapa siap dan sanggupkah diri kita untuk mendukung, sebelum maut menjemput,” tegas H. Riki Rian Permana M.Phil selaku ketua Majelis Milik-Nya Bukan Milikku. [dmn]