Perubahan Kurikulum Sebagai Tantangan Kemajuan Masa Depan Pendidikan

Oleh: Fatmawati Yuniar (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Setiap perubahan kurikulum di Indonesia pasti memiliki tujuan tersendiri, tapi perubahan ini juga memiliki dampak positif dan negatif baik bagi guru maupun siswa, karena guru dan siswalah yang akan menjalankan dan melaksanakan kurikulum tersebut. Dampak positifnya: Dengan perubahan kurikulum, guru akan lebih kreatif lagi dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode-metode dan media baru yang dapat menunjang proses pembelajaran. Sedangkan untuk dampak negatifnya ini lebih tertuju pada kesiapan guru dan siswa dalam menerima perubahan kurikulum yang terjadi.

Bacaan Lainnya

Tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri mereka belajar.

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali. Masak ya kita tetap mengajar dengan cara yang kuno. Tentu itu tidak akan relevan. Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru ? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman kita. Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya sebatas menyalakan, memetikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan.

“Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat”.

Kurikulum oprasional satuan pendidikan harus bersifat dinamis artinya dapat diubah sesuai perubahan dan perkembangan budaya dan zaman, selain mengikuti zaman yang sudah diadaptasi sesuai lingkungan geografis. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang.

Disini guru harus selalu siap dan mampu untuk  menguasai setiap perubahan kurikulum baik itu m dalam jangka waktu yang relatif singkat, sedangkan untuk para peserta didik, terkadang perubahan kurikulum dapat membuat para peserta didik merasa terbebani dengan adanya pertambahan jumlah mata pelajaran ataupun pertambahan waktu pada saat  proses pembelajaran dan dalam hal ini tidak semua siswa dapat menerima perubahan kurikulum secara  cepat.

Jika terdapat perubahan kurikulum, guru harus bisa mengimplementasikan kurikulum dalam satuan pendidikan dengan tepat dan mendalami kurikulum yang berlaku agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Sebaik apapun konsep perubahan pendidikan, jika gurunya tidak adaptif dan tidak siap maka akan sulit diimplementasikan.

Menjadi Guru Adaptif

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adaptif bisa memberikan teladan dan kesan keyakinan pada peserta didik. Menjadi guru yang adaptif berguna untuk menciptakan pembelajaran yang optimal, membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, meningkatkan prestasi akademik atau non-akademik.Guru yang adaptif juga harus bisa mengklarifikasi nilai kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik. Tujuan adanya klasifikasi nilai kepribadian ini membantu peserta didik untuk memahami arti dan tujuan pembelajaran serta evaluasi progres belajar diri sendiri.

Guru yang adaptif juga harus bisa mengidentifikasi serta membangun minat dan pengalaman peserta didik. Dalam mengajar, peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi, bermain, belajar berkelompok atau lainnya. Kegiatan pembelajaran juga jadi lebih menyenangkan, misalnya dengan bercerita, bernyanyi atau bermain bersama siswa untuk menanamkan nilai pengetahuan atau karakter. Dunia pendidikan saat ini sudah mengalami perubahan yang besar terutama di bidang teknologi. Hal ini menuntut guru untuk bisa memahami dan terus mempelajari teknologi guna mendukung kegiatan pembelajaran yang modern. Selain itu, guru juga bisa menciptakan pembelajaran daring yang efektif.Menjadi guru yang adaptif merupakan suatu hal yang harus diwujudkan, karena perubahan besar ini bisa terjadi kapan saja dengan cepat dan tak bisa dihindari oleh semua negara di dunia dan lini kehidupan. Selain mengajar, guru juga harus menjadi seorang pembelajar seumur hidup.Ilmu pengetahuan ini sangat luas dan tidak terbatas. Oleh sebab itu, kita sebagai guru juga tidak boleh berhenti belajar. Hal ini ditujukan untuk melahirkan generasi cerdas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *