Penulis: Rini Andriani, S.Pd (Guru SDN Saguling Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar adalah adanya perubahan perilaku yang positif dari peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak bisa menjadi bisa, dan segala perubahan yang memberikan indikasi ke arah yang lebih baik sebagai suatu akibat dari kegiatan belajar. Henry E. Garret (Syaiful Sagala, 2007:13) berpendapat bahwa “belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa perubahan pada diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu rangsang”.
Guru sebagai ujung tombak mempunyai peran strategis dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik. Agar guru dapat menjalankan profesinya secara profesional, maka guru harus membekali diri dengan kemampuan penguasaan terhadap teknik dan strategi pembelajaran. Salah satu teknik dan strategi pembelajaran yang harus dikuasai guru dalam kegiatan pembelajaran adalah penguasaan metode dan model belajar.
Saat ini banyak sekali metode dan model belajar yang menjadi pilihan dalam mengajar. Model-model belajar baru yang menjadi rujukan tersebut dengan mudah dapat kita pelajari dari berbagai macam sumber, seperti pembelajaran berbasis masalah, model belajr pemecahan masalah, inkuiri, discovery dan sebagainya.
Penulis nerasa tertantang untuk melakukan pembelajaran tersebut, apalagi langkah-langkah belajrnya pun sepertinya mudah dilakukan. Tetapi penulis pun menyadari bahwa model pembelajaran harus sesuai dengan karakter siswa di tempat penulis mengajar. Penulis merasa masih perlu mempelajari model-model tersebut untuk digunakan di kelas. Tetapi untuk menampilkan pembelajaran yang berbeda, penulis berupaya untuk melakukan inovasi pembelajaran melalui model belajar yang menjadi referensi rekan sejawat, model tersebut adalah model belajar Analisis Gambar.
Model Analisis gambar, menurut penulis cocok digunakan, karena model ini sangat sederhana dan cukup menarik bagi peserta didik. Langkah-langkah pembelajaran ini adalah; guru menjelaskan mataeri; kemudian meminta siswa duduk secara berkelompok; setiap kelompok diminta berdiskusi tentnag materi; kemudian guru menempelkan gambar sesuai materi; siswa diberi kesempatan untuk menuliskan apa saja tentang gambar yang ditempel oleh guru, usahakan setiap ssiwa memberikan analisisnya tentang gamabr tetrsebut; selanjutnya guru dan siswa melakukan analisis terhadap seluruh tulisan yang dibaut siswa, dan membuat keterhubungan antar tulsian tersebut dengan materi.
Model analisis gambar, dilakukan berulang di dalam kelas, memberikan dampak positif bagi siswa, yaitu mereka tertantang untuk menuliskan analisisnya tentang gambar, tetapi mereka juga ingin analisisnya tepat, sehingga sebelum menuliskan di depan kelas, mereka membaca dan berusaha mamahami materi, bahkan tidak jarang mereka terlihat berdiskusi mengenai kalimat yang akan mereka tulis tersebut sesuai atau tidak dengan gambar. Selain itu model belajar analisis gambar memunculkan sikap kritis siswa, mereka “berdebat” saat menyimpulkan keseluruhan kalimat yang ditulis, sehingga kalimat-kalimat tersebut menjadi analisis-analisis yang tepat dan dibutuhkan.
Penulis mencoba menerapkan pada pembelajaran tentang tata surya di kelas VI SDN Saguling Kecamatan Kawalu, penulis menempelkan gambar Planet Mars, maka ketika meminta siswa melakukan analisis, mereka dengan antunsias menuliskan secara bergiliran ke depan kelas kalimat-kalimat yang berhubungan dengan Planet Mars tersebut, sifat-sifatnya, julukannya, rotasinya, jarak Mars ke bumi, dan sebagainya. Penulis merasakan bahwa model belajar analisis gambar ini sangat tepat digunakan dan berdampak positif bagi pemahaman siswa.***