Menumbuhkan sikap-sikap positif sejak dini melalui Menyanyikan Lagu-lagu Anak Indonesia

Penulis: Epon Nuryanti, S. Pd. (Guru SDN 3 Tugu Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

“Tik-tik-tik, bunyi hujan di atas genting

Bacaan Lainnya

Airnya turun tidak terkira

Cobalah tengok dahan dan ranting

Pohon dan kebun basah semua”

Berapa banyak saat ini anak-anak dapat mengenal lagu tersebut ?

Lagu di atas hanyalah satu dari banyak lagu anak yang sagat terkenal pada jamannya. Mungkin 30 atau 40 tahun yang lalu. Lagu-lagu anak Indonesia memang tidak lekang oleh jaman, meskipun jarang tapi masih banyak orang menyanyikannya meskipun tidak secara intens.

Jaman memang sudah berubah, lagu anak Indonesia yang dulu sangat familiar, saat ini menjadi langka dikenal oleh anak-anak kita, mereka lebih mengenal lagu-lagu yang biasa dinyanyikan orang dewasa, karena memang lagu-lagu itulah yang mereka dengar sehari-hari.

Lagu-lagu anak, seperti lagu di atas banyak diciptakan oleh orang-orang yang peduli pada pendidikan, Ibu Sud, Pak Kasur, AT Mahmud, meskipun mereka bukan seorang pendidik, tetapi mereka adalah seniman-seniman yang peduli pada pendidikan, terutama anak-anak. Menurut mereka lagu dapat dijadikan sarana pendidikan. Lagu bisa membuat anak-anak merasa senang, sehingga hati mereka selalu riang di manapun mereka berada, termasuk di sekolah.

Tertarik oleh syair-syair lagu yang sederhana, tetapi saat makna, selain itu merasa “tidak rela” lagu-lagu tersebut hilang ditelan jaman, penulis berupaya mengenalkan lagu-lagu anak Indonesia yang pernah populer kepada siswa. Terlebih bagi siswa kelas 1, syair dan nada-nada sederhana rasanya tidak terlalu sulit mereka nyanyikan.

Selain itu, penulis sepakat dengan para maestro pencipta lagu tersebut, bahwa lagu bisa menjadi saraa pendidikan. Penulis memilih menggunakan syair-syari lagu tersebut, bersama-sama dengan siswa, dihubungkan dengan kecintaan mereka terhadap alam dan rasa syukur pada sang pencipta.

Penulis yang juga guru kelas 1, biasanya mengajak siswa bersama-sama menyanyi lagu-lagu anak sebelum belajar atau setelah pelajaran berakhir sebelum berdoa, atau guru dapat memilih momen-momen tertentu, misalnya saat hujan, guru mengajak menyanyikan “tik tik bunyi hujan”, kasih ibu sebelum pulang, dan lain-lain, Guru pun mengenalkan pencipta lagu tersebut, kemudian guru menyampaikan makna lagu-lagu tersebut.

Kebiasaan yang dilakukan terus menerus ini cukup efektif untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada lagu-lagu anak Indonesia, lagu-lagu anak tersebut kerap di”hariring”kan, saat mereka menulis, mengerjakan tugas, atau bermain, paling tidak mereka menyanyikan lagu yang tepat dan sesuai dengan usia mereka dibandingkan dengan harus menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang liriknya tidak sesuai dengan usia mereka.

Dalam upaya menumbuhkan sikap-sikap positif, misalnya hormat kepada orang tua, kesadaran memelihara lingkungan sekitar, lirik-lirik lagu yang terus menerus dinyanyikan dan menjadi kebiasaan meskipun perlahan, tetapi cukup memiliki dampak positif. Penulis meyakini, apabila hal tersebut dibiasakan secara konsisten, terutama di kelas-kelas rendah, cukup efektif membangun sikap-sikap positif sejak dini.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *