Lisnawati, S. Pd. (Guru SDN Sukasari kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan.
Salah satu pelajaran penting implementasi kemampuan berbicara adalah kemampuan menyampaikan ungkapan. Materi ungkapan diajarkan di kelas III B sekolah dasar. Mataeri ini sangat penting karena merupakan materi yang praktiknya banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Materi ungkapan ini mencakup mengungkapkan kalimat saran, masukan dan menyelesaikan masalah sederhana.
Dalam kehidupan sehari-hari dalam bergaul dengan orang lain, tentu kita sering berkuminikasi salah satunya menyampaikan ungkapan. Dengan demikian kemampuan menyampaikan ungkapan dengan bahasa yang tepat, jelas dan sopan harus dikuasai oleh siswa sejak dini, untuk itulah materi ungkapan ini sangat penting dikuasai oleh siswa.
Tetapi sayangnya materi penting tersebut, tidak mudah dikuasai oleh sebagian besar siswa kelas 3 SDN Sukasari Kecamatan Kawalu, hasil identifikasi, ditemukan beberapa masalah yang harus menjadi refleksi guru, diantarnya:
- Kecenderungan siswa pasif dan dominasi guru masih terjadi, sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar dan penerima informasi langsung tanpa adanya komunikasi multi arah;
- Penyampaian materi yang bersifat rutin, menyebabkan hilangnya iklim demokrasi dalam pembelajaran, siswa tidak berani untuk bertanya apalagi mengemukakan gagasannya;
- Seringkali guru kesulitan untuk menyampaikan pembelajaran Bahasa Indonesia, karena menganggap sulitnya mencari media dan model belajar yang sesuai.
Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut, guru berkeyakinan untuk menerapkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi menyampaikan ungkapan, media yang dipilih oleh guru adalah media kartu bercerita.
Kartu bercerita merupakan istilah yang digunakan oleh peneliti, hasil dari modifikasi Flash Card. Modifikasi ini ditujukan untuk lebih mudah dalam penyebutan dan juga dirasakan sesuai dengan fungsi dari kartu tersebut, teapi untuk lebih utuh memahami, maka akan diuraikan penegrtian-pengertian mengenai flash card sebagai berikut :
- Menurut Azhar Arsyad (2016), Flash card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar. Flash card biasanya berukuran 8×12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
- Menurut Rudi Susilana dan Cepiriyana (2008) Flash card merupakan media pembelajaran yang berupa kartu bergambar berukuran 10×20 cm. Gambar-gambar pada Kartu bercerita merupakan serangkaian pesan yang disajikan dengan adanya keterangan pada setiap gambar.
Pada pembelajaran menyampaikan ungkapan, kartu bercerita ini dapat dijadikan media beljar yang multi guna, beberapa kelebihannya dapat diuraikan sebagai berikuit :
- Siswa dapat dikondisikan bekerja sama dengan tman sebangku membuat deskripsi dari kartu bercerita;
- Akan muncul kreatifitas siswa dalam membuat dan menyusun kaimat ungkapan sesuai gambar;
- Partisipatif siswa akan lebih terlihat ketika siswa memilih kartu, menyusun kaiamt dan mempraktikkan kaimat ungkapan yang mereka buat;
- Guru akan lebih mudah membimbing dan mengawasi keativan masing-masing siswa, karena mobilitasnya mudah dilihat;
- Rasa percaya diri siswa akan meningkat karena setiap siswa dikondisikan mampu membuat kalimat ungkapan/ deskripsi sesuai gambar.
Penggunaan media kartu bercerita untuk memperbaiki permasalahan belajar mengenai materi menyampaikan ungkapan ternyata cukup berhasil, karena media kartu bercerita dapat menutupi kekurangan-kekurangan pembelajaran menyampaikan ungkapan, yaitu karena kurangnya partisipasi siswa, dan rasa percaya diri yang kurang dari siswa.
Keberhasilan teersebut ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi tentang menyampaikan ungkapan. ***