Memahami Gaya Belajar Peserta Didik: Visual, Auditorial, atau Kinestetik

Penulis: Nisa Khoeriyah (Guru SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

Karakteristik setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing sehingga guru dan sekolah harus bisa memfasilitasi masing-masing keunikan anak tersebut, agar mereka bisa berhasil dalam proses belajar (Ayah Edy: 134). Sebagai pendidik setiap hari berinteraksi dengan peserta didik, alangkah lebih baik mengenal karakteristik masing-masing peserta didiknya. Dengan mengenal karakteristiknya, pendidik dapat membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik supaya tujuan pembelajaran tercapai.

Bacaan Lainnya

Sering mendengar istilah peserta didik yang lambat belajar atau gagal belajar. Seharusnya sebagai pendidik atau pun orang tua bertanya kepada diri sendiri. Peserta didik yang gagal dididik/belajar atau pendidik dan orang tua yang gagal mendidik/mengajar? Menurut Ayah Edy (2013: 229) kegagalan anak dalam proses belajar disebabkan karena faktor eksternal yang berupa ketidakmampuan para pendidik dan orangtua memahami gaya belajar, sifat dasar anak, serta teknik-teknik mendidik/mengajar yang sesuai dengan gaya belajar dan sifat dasarnya. Ternyata keberhasilan pengajaran dan pendidikan di kelas ditentukan oleh pendidik. Jika ingin peserta didik behasil dalam belajar, salah satunya harus memahami terlebih dahulu gaya belajar masing-masing peserta didik sehingga pendidik dapat menerapkan teknik dan strategi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar peserta didik.

Menurut Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2002: 110) Gaya belajar anda adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah, dan dalam situasi-situasi antar-pribadi. Ketika anda menyadari bagaimana anda dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, Anda dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya anda sendiri. Dengan memahami gaya belajarnya peserta didik dapat dengan mudah mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Gaya belajar dibedakan menjadi tiga yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual dapat dengan mudah memahami materi pelajaran dengan cara melihat. Peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial mampu memahami materi pelajaran dengan cara mendengar. Sedangkan peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih cepat memahami materi pelajaran dengan cara bergerak, bekerja atau menyentuh.

Ada pun ciri-ciri gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik menurut Bobby DePorter, dkk (2004: 85) adalah sebagai berikut:

Berdasarkan ciri-ciri gaya belajar di atas, maka pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas, pendidik dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran, serta menerapkan teknik atau strategi pembelajaran yang mencakup ketiga gaya belajar peserta didik. Dengan demikian, meskipun gaya belajarnya berbeda-beda namun masing-masing peserta didik mampu dengan cepat memahami materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan pun dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Ayah Edy. (2008). Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah Lho (asalkan tahu caranya). Jakarta: Tangga Pustaka.

Ayah Edy. (2013). Ayah Edy Punya Cerita. Jakarta: Noura Books.

DePorter, Boby dan Hernacki, Mike. (2002). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

DePorter, Bobby, M. Reardon, S.S. Nourie. (2004). Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *