Pentingnya Pembelajaran Muatan Lokal di Sekolah

Oleh : Euis Jamilah, S.Pd (Guru Kelas 5 SDN 3 Cibunigeulis)

Muatan lokal adalah program pendidikan untuk mengembangkan potensi daerah sebagai sebagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan dan sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah yang berbasis kebudayaan dan kesenian pada daerah dimana sekolah itu berkembang. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Muatan lokal wajib dipelajari bagi peserta didik yang berada di daerahnya tersebut.

Bacaan Lainnya

Muatan lokal merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi di daerah tertentu atau dalam suatu negara dengan mendorong pengembangan dan penggunaan produk-produk lokal. Konsep muatan lokal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mengembangkan potensi ekonomi daerah atau negara secara keseluruhan. Dalam konteks ekonomi, muatan lokal dapat merujuk pada produk-produk lokal yang diproduksi oleh industri atau pengusaha lokal, atau pada kebijakan pemerintah untuk mempromosikan penggunaan produk-produk lokal dalam berbagai sektor ekonomi.

Muatan lokal juga dapat mencakup dukungan untuk usaha kecil dan menengah di daerah, seperti dengan memberikan akses ke modal, pelatihan, dan infrastruktur yang dibutuhkan. Selain manfaat ekonomi, muatan lokal juga dapat berdampak positif pada lingkungan dan sosial. Penggunaan produk lokal dapat membantu mengurangi jejak karbon dan meningkatkan keberlanjutan, sementara dukungan terhadap usaha kecil dan menengah dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja di daerah tersebut.

Secara umum tujuan muatan lokal adalah untuk mempersiapkan peserta didik supaya memiliki wawasan yang luas dan mantap tentang kondisi lingkungannya, keterampilan fungsional, sikap dan nilai-nilai, bersedia melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, serta meningkatkan kualitas sosial dan budaya daerah sesuai dengan pembangunan daerah dan pembangunan nasional, (Zainal Arifin, 2008:208).

Dari hasil observasi di sekolah bahwa pembelajaran muatan lokal kurang begitu mendalam, dalam belajar dan pembelajaran siswa dan guru hanya menggunakan sumber belajar dari buku saja. Padahal, banyak sekali hal lain dalam konsep penerapan pembelajaran muatan lokal untuk siswa supaya mengetahui konsep muatan lokal dalam tatanan kehidupan. Maka dengan demikian, penulis mencoba menyarankan beberapa konsep untuk pembelajaran muatan lokal di sekolah, supaya tidak berpusat pada buku sumber dan terpaku dalam ruang kelas saja.

Konsep pembelajaran muatan lokal di sekolah

Pembelajaran muatan lokal di sekolah dapat menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan siswa pada produk-produk lokal dan mengajarkan mereka tentang kepentingan mempromosikan dan menggunakan produk-produk lokal. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor 0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987 yang dimaksud dengan kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang berisi dan media penyampaiannya terkait dengan lingkungan alam, lingkungan budaya, kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah tersebut. Nana Syaodih (2008) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan decentralized curriculum managemen adalah kurikulum yang disusun dan dikelola oleh daerah. Kurikulum lokal, sekolah/madrasah yang berlaku di daerah atau sekolah setempat, tujuan, isi, pembelajaran, evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik dan perkembangannya.

Berdasarkan pendapat di atas, sekolah dapat mengembangkan kurikulum guna memenuhi kebutuhan siswa dengan disesuaikan berdasarkan potensi daerah masing-masing. Setidaknya ada 5 contoh pembelajaran muatan lokal yang dirancang penulis untuk diterapkan di sekolah, antara lain:

1. Studi kasus produk lokal

Siswa dapat mempelajari produk-produk lokal yang berasal dari daerah mereka, seperti makanan, kerajinan, atau tekstil. Mereka dapat mempelajari sejarah dan budaya di balik produk tersebut, serta memahami proses produksinya.

2. Kunjungan ke usaha kecil dan menengah

Sekolah dapat mengadakan kunjungan ke usaha kecil dan menengah di daerah tersebut untuk memperkenalkan siswa pada proses produksi produk lokal dan memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan pengusaha lokal.

3. Kerja sama dengan usaha lokal

Sekolah dapat berkerjasama dengan usaha kecil dan menengah lokal untuk menyediakan produk lokal dalam kegiatan sekolah, seperti katering, souvenir atau perlengkapan sekolah.

4. Program kewirausahaan

Sekolah dapat membuka program kewirausahaan yang mengajarkan siswa tentang bagaimana memulai usaha kecil dan menengah serta membantu siswa dalam membuat produk lokal yang berkualitas.

Dengan memperkenalkan siswa pada muatan lokal, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya produk-produk lokal dalam memajukan perekonomian dan budaya daerah serta memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial.

Namun, pada prinsipnya penerapan pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Mengidentifikasi potensi muatan lokal di lingkungan sekitar

Guru perlu melakukan pengamatan dan penelitian terlebih dahulu untuk mengidentifikasi potensi muatan lokal yang dapat dijadikan bahan pembelajaran. Potensi muatan lokal ini dapat berupa budaya, tradisi, seni, atau potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

2. Membuat rencana pembelajaran

Setelah potensi muatan lokal sudah teridentifikasi, guru perlu membuat rencana pembelajaran yang terintegrasi dengan kurikulum yang ada. Rencana pembelajaran ini harus memuat kompetensi yang ingin dicapai dan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

3. Mengembangkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran yang dibuat harus sesuai dengan potensi muatan lokal yang sudah diidentifikasi. Materi pembelajaran ini harus dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat membangun rasa cinta pada lingkungan sekitar.

4. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat

Penerapan pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kolaboratif, atau pembelajaran berbasis masalah. Metode pembelajaran yang tepat akan membantu siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.

5. Melibatkan komunitas sekitar

Pembelajaran muatan lokal dapat menjadi lebih efektif jika melibatkan komunitas sekitar. Guru dapat mengundang tokoh masyarakat atau ahli di bidang tertentu untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang potensi muatan lokal yang ada di lingkungan sekitar.

Penerapan pembelajaran muatan lokal dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, seperti meningkatkan rasa cinta pada lingkungan sekitar, memperkenalkan kearifan lokal, dan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kreativitas.

Dampak positif muatan lokal

Dampak positif muatan lokal tidak hanya terlihat pada sektor ekonomi, tetapi juga pada lingkungan dan sosial. Beberapa dampak positif muatan lokal untuk lingkungan dan sosial antara lain:

1. Lingkungan

Penggunaan produk lokal dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh transportasi dan distribusi produk impor. Selain itu, produsen lokal biasanya lebih fokus pada keberlanjutan dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, sehingga penggunaan produk lokal dapat membantu meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

2. Kemandirian

Dengan mempromosikan penggunaan produk lokal, muatan lokal dapat membantu meningkatkan kemandirian suatu daerah atau negara dalam hal ekonomi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor.

4. Kesejahteraan masyarakat

Muatan lokal dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dengan memperkuat ekonomi lokal dan memberikan kesempatan kerja di daerah tersebut.

5. Pelestarian budaya

Muatan lokal juga dapat membantu melestarikan keanekaragaman budaya dan seni di daerah tersebut, karena produk-produk lokal seringkali terkait dengan tradisi dan budaya lokal.

6. Mendorong inovasi

Muatan lokal juga dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk baru di daerah tersebut, karena produsen lokal dapat lebih mudah berinovasi dan mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan lokal.

Secara keseluruhan, muatan lokal merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi di daerah tertentu atau dalam suatu negara dengan mendorong pengembangan dan penggunaan produk-produk lokal. Muatan lokal bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mengembangkan potensi ekonomi daerah atau negara secara keseluruhan. Selain manfaat ekonomi, muatan lokal juga dapat berdampak positif pada lingkungan dan sosial.

Pembelajaran muatan lokal di sekolah juga dapat menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan siswa pada produk-produk lokal dan mengajarkan mereka tentang kepentingan mempromosikan dan menggunakan produk-produk lokal. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya produk-produk lokal dalam memajukan perekonomian dan budaya daerah serta memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial.

 

Daftar Pustaka:

Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Saputra, Heri. 2014. Pengelolaan Kurikulum Muatan Lokal. Diakses 26 Februari 2023 dari https://afidburhanuddin.wordpress.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *