Menggali Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Melalui Model PBL

Oleh: Nisa Khoeriyah (Guru SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

Berpikir kritis menurut Johnson (2010:100) adalah sebuah proses yang terorganisir dan jelas yang digunakan dalam aktivitas mental seperti pemecahan masalah, pembuat keputusan, menganalisis asumsi dan penemuan secara ilmiah. Orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis mampu memandang permasalahan dengan bijak atau memandang dari berbagai sudut pandang yang berbeda sehingga mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, memiliki ide kreatif, berpikir jernih, mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Bacaan Lainnya

Salah satu cara untuk menggali kemampuan berpikir kritis peserta didik yaitu melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Glazer, PBL adalah suatu strategi pengajaran di mana siswa secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi yang nyata. Dalam kegiatan pembelajaran ini pendidik menyajikan suatu permasalahan yang erat kaitannya dengan kehidupan nyata peserta didik. Permasalahan yang disajikan bisa berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Dengan permasalahan tersebut peserta didik dilatih untuk melihat permasalahan secara objektif, dapat membuat keputusan dengan memberikan argumen yang logis sehingga dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Adapun sintak PBL menurut Warsono dan Hariyanto (2013:151) adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan orientasi masalah kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran serta bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
  2. Membantu mendefinisikan masalah dan mengorganisasikan siswa dalam belajar menyelesaikan masalah.
  3. Guru mendorong siswa untuk mencari informasi yang sesuai dan mencari penjelasan pemecahan masalahnya.
  4. Mendukung siswa untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
  5. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap hasil penyelidikannya dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Dengan menerapkan sintak PBL pada pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL memudahkan pendidik sebagai fasilitator untuk membimbing peserta didik menyelesaikan tugasnya. Selain itu peserta didik memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Namun ada kekurangan dari model PBL ini, beberapa di antaranya yaitu tidak dapat diterapkan pada semua materi pelajaran dan waktu yang dibutuhkan cukup lama. Dengan demikian, pendidik harus pandai mencari materi pelajaran yang sesuai, supaya dapat menerapkan model PBL dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik harus sering menggunakan model PBL agar peserta didik terbiasa dengan permasalahan-permasalahan yang disajikan, dan dapat dengan mudah menemukan solusi dari permasalahan itu sehingga diharapkan model PBL dapat menggali kemampuan berpikir kritis peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2022). Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, Cara Mengasah & Rekomendasi Buku. [Online]. Tersedia: https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-kritis/. [Diakses 3 Maret 2023]

Si Manis. (2022). Pengertian Berpikir Kritis: Ciri, Manfaat, Tujuan, Komponen dan Cara Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia:https://www.pelajaran.co.id/berpikir-kritis/. [Diakses 3 Maret 2023]

Thabroni, Gamal. (2021). Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah. [Online]. Tersedia: https://serupa.id/problem-based-learning/. [Diakses 3 Maret 2023]

Triyono, Ageng. (2020). Sintak PBL (Problem Based Learning) Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: https://www.haidunia.com/sintaks-pbl-problem-based-learning/. [Diakses 3 Maret 2023]

Pengertian Problem Based Learning, Tujuan dan Sintak. (2022). [Online]. Tersedia: https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/problem-based-learning/. [Diakses 3 Maret 2023]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *