Lidah Buaya dan Gum Arab sebagai Pelapis yang Dapat Dimakan untuk Meningkatkan Kualitas Buah

Penulis: Kinasih Sekar Harum, Jurusan Teknologi Pangan dari Universitas Padjadjaran

Konsumsi buah saat ini lebih meningkat dibandingkan beberapa tahun kebelakang, tepatnya terjadi peningkatan sebanyak 10,8% konsumsi buah perkapita seminggu pada data BPS tahun 2021-2023. Peningkatan ini dikarenakan mulai sadarnya masyarakat terhadap faktor kesehatan dari konsumsi buah. Banyaknya faktor dalam penanganan buah mengakibatkan sering terjadinya kehilangan nilai produk yang besar pada tahap panen hingga mencapai konsumen. Kerugian terbesar pasca panen buah dikarenakan oleh pembusukan karena mikroorganisme dan selama penyimpanan. Buah-buahan memiliki pH yang rendah dan kadar air yang tinggi sehingga menyebabkan sangat rentan terhadap jamur, selain itu kebanyakan buah segar memiliki kelembaban 80-90% (Dhall, 2013; Flores-Lopez et al., 2015; Tripathi & Dubey, 2004).

Bacaan Lainnya

Beberapa cara untuk mengurangi kerugian pasca panen buah-buahan adalah seperti perlakuan kimia, penggunaan penyimpanan atmosfer terkontrol atau termodifikasi, pelapis plastik atau plastik film, dan pelapis yang dapat dimakan (edible coating) (Dhall, 2013; Flores-Lopez et al., 2015; Ncama et al., 2018). Teknik pengelolaan pasca panen ini dapat mengurangi laju respirasi dan transpirasi, sehingga memperlambat hilangnya kelembapan, yang mempunyai efek besar pada kualitas sebagian besar buah (Ncama et al., 2018).

Edible coating merupakan suatu lapisan tipis yang dibuat untuk melindungi buah dan terbuat dari bahan yang dapat dimakan (edible) (Maringgal et al., 2020). Gum arab dan juga gel lidah buaya merupakan pelapis dengan bentuk polisakarida alami dan berbasis tumbuhan. Gel lidah buaya dapat diperoleh dari bagian daging daun lidah buaya yang berwarna bening, sedangkan gum arab sendiri dapat diperoleh dari batang atau dahan tumbuhan Akasia senegal.

Gel lidah buaya mengandung beberapa komponen bioaktif enzim peroksidase dan polifenol oksidase yang mampu menghambat kerusakan seperti menahan oksidasi fenolik, mengurangi pencoklatan dengan mempertahankan kualitas buah serta memiliki potensi antimikroba yang baik (Ali et al., 2019; Mendy et al., 2019; Supapvanich et al., 2016). Sedangkan gum arab telah banyak digunakan untuk memperpanjang umur simpan buah buahan (Khaliq et al., 2015; Khorram et al., 2017). Penggunaan pelapis yang dapat dimakan menunjukkan hasil yang positif secara signifikan seperti menunda pematangan, dapat meningkatan masa simpan, serta mempertahankan kualitas pasca panen buah.

DAFTAR ISI

Ali, S., Sattar, A., Akbar, M., Nawaz, A., Ejaz, S., & Hussain, S. (2019). Aloe vera gel coating delays post-cut surface browning and maintains quality of cold stored lotus ( Nelumbo nucifera Gaertn .) root slices. Scientia Horticulturae, 256(June), 1–6. https://doi.org/10.1016/j.scienta.2019.108612

Dhall, R. K. (2013). Advances in Edible Coatings for Fresh Fruits and Vegetables: A Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 53(5), 435–450. https://doi.org/10.1080/10408398.2010.541568

Flores-Lopez, M., Cerqueira, M. A., Jasso de Rodriguez, D., & Vicente, A. A. (2015). Perspectives on Utilization of Edible Coatings and Nano-laminate Coatings for Extension of Postharvest Storage of Fruits and Vegetables. Food Engineering Reviews, 1923. https://doi.org/10.1007/s12393-015-9135-x

Khaliq, G., Tengku, M., Mohamed, M., Ali, A., & Ding, P. (2015). Effect of gum arabic coating combined with calcium chloride on physico-chemical and qualitative properties of mango ( Mangifera indica L .) fruit during low temperature storage. Scientia Horticulturae, 190, 187–194. https://doi.org/10.1016/j.scienta.2015.04.020

Khorram, F., Ramezanian, A., Mohammad, S., & Hosseini, H. (2017). Effect of different edible coatings on postharvest quality of ‘ Kinnow ’ mandarin. Journal of Food Measurement and Characterization, 0(0), 0. https://doi.org/10.1007/s11694-017-9564-8

Maringgal, B., Hashim, N., Mohamed Amin Tawakkal, I. S., & Muda Mohamed, M. T. (2020). Recent advance in edible coating and its effect on fresh/fresh-cut fruits quality. Trends in Food Science and Technology, 96, 253–267. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2019.12.024

Mendy, T. K., Misran, A., Mahmud, T. M. M., & Ismail, S. I. (2019). Antifungal properties of Aloe vera through in vitro and in vivo screening against postharvest pathogens of papaya fruit. Scientia Horticulturae, 257(April), 108767. https://doi.org/10.1016/j.scienta.2019.108767

Ncama, K., Magwaza, L. S., Mditshwa, A., & Tesfay, S. Z. (2018). Plant-based edible coatings for managing postharvest quality of fresh horticultural produce: A review. Food Packaging and Shelf Life, 16(January), 157–167. https://doi.org/10.1016/j.fpsl.2018.03.011

Supapvanich, S., Mitrsang, P., Srinorkham, P., & Boonyaritthongchai, P. (2016). Effects of fresh Aloe vera gel coating on browning alleviation of fresh cut wax apple ( Syzygium samarangenese ) fruit cv . Taaptimjaan. Journal of Food Science and Technology, 53(6), 2844–2850. https://doi.org/10.1007/s13197-016-2262-4

Tripathi, P., & Dubey, N. K. (2004). Exploitation of natural products as an alternative strategy to control postharvest fungal rotting of fruit and vegetables. Postharvest Biology and Technology, 32, 235–245. https://doi.org/10.1016/j.postharvbio.2003.11.005

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *