Kab. Tasikmalaya – RA | Dalam program Kerja Mahasiswa KKN yang berada di Desa Salebu Kec. Mangunreja mengadakan sosialisasi “Zero New Stunting di Bulan Kemerdekaan” bekerjasama dengan BKKN untuk mengambil tema KKN tahun 2023 “Si Penting” yang berkaitan dengan stunting. Kegiatan sosialisasi tersebut tentunya bekerjasama juga dengan puskesmas Mangunreja dan Posyandu di setiap Dusun yang ada di Desa Salebu dengan melibatkan seluruh kader yang ada di Desa Salebu sebagai Peserta.
Sosialisasi tersebut terdapat sebanyak 58 anak yang terdaftar sebagai pasien Stunting yang ada di daerah Desa Salebu. Acara tersebut digelar mengundang 2 orang pemateri yaitu Bidan Nunung Nurjanah, AM.Keb Dan Umi Miranti, AMd.KL, S.KM Utusan dari Puskesmas Mangunreja yang membahas mengenai Pengukuran Balita dan Sanitasi Lingkungan, Senin, (21/08/23).
Bidan Nunung Nurjanah, AM.Keb, Sebagai pemateri acara mengungkapkan bahwa “Acara sosialisasi ini seharusnya rutin dilaksanakan di setiap posyandu dikarenakan Stunting ini utamanya ada pada ibu hamil dan Bidan tidak hanya mempunyai peran yang sangat krusial untuk memeriksa, membantu merawat dan juga membantu persalinan untuk wanita hamil, Bidan juga berperan dalam meningkatkan derajat wanita, seperti melalui pelayanan kontrasepsi,” Pungkas Nunung, di GOR Desa Salebu.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, angka prevalensi Stunting mencapai 21,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak Indonesia mengalami Stunting. Salah satunya Pemerintah Kesehatan Kota/Kabupaten Tasikmalaya gebyar pada bulan Kemerdekaan ini untuk memberantas anak Stunting yang mewajibkan setiap 1 ASN wajib untuk mengatasi 1 anak Stunting. Infrastruktur dan lembaga yang ada, harus digerakkan untuk memudahkan menyelesaikan persoalan stunting. Dari lingkungan mulai dari air bersih, sanitasi, rumah yang sehat, ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi. Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik melalui 2 cara utama yakni intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 sampai 2 tahun.
Acara tersebut berisikan pematerian, demonstrasi dan juga tanya jawab mengenai semua hal yang berkaitan dengan Stunting sebagai pengingat dan penguat bagi para kader Desa Salebu dalam pelaksanaan posyandu setiap Dusun. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan posyandu pun tidak sedikit kader yang masih kebingungan dalam pengukuran terhadap anak, maka dari itu dilakukan langsung demonstrasi didalamnya untuk memberitahu cara pengukuran yang tepat dan baik terhadap anak.
Sosialisasi ini berlangsung selama 3 jam, sampai di akhir Mahasiswa KKN UPI kampus Tasikmalaya yang bertugas sebagai panitia mengadakan ice breaking berhadiah untuk mengurangi rasa bosan para kader setelah pematerian. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama seluruh peserta dan pemateri.
“Untuk selanjutnya bahwa kegiatan seperti ini dapat menjadi jalan pembuka untuk para kader supaya bisa dilaksanakan di setiap posyandu dan disampaikan langsung ke masyarakat Termasuk memberikan imunisasi kepada bayi dan menurunkan angka kematian ibu (AKI), bahkan bidan juga sangat berperan dalam mengatasi penurunan Stunting yang akhir-akhir ini melanda dibeberapa wilayah di tanah air, Kabupaten Tasikmalaya salah satunya,” harap Nunung. ***
Penulis : Syanie Noeraisyah
Jurusan : PGSD UPI KAMPUS TASIKMALAYA, Angkatan Tahun 2020.