Belajar dengan Memanfaatkan Media Interaktif Word wall 

Penulis: Ani Mulyani, S.Pd. (Guru SDN Cicariu Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya)

Tuntutan mutu pendidikan saat ini terus meningkat, guru ditutut meningkatkan kompetensinya untuk menampilkan pembelajaran lebih menarik, terlebih dengan akan diberlakukanya kurikukum merdeka, tugas guru sebagai fasilitator sangat menonjol.

Bacaan Lainnya

Upaya guru menampilkan pembelajaran yang menarik, memerlukan kreativitas sehingga media yang digunakan sesuai kebutuhan.

Penulis tertarik untuk menggunakan media interaktif Word wall yang merupakan aplikasi berbasis website yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, anagram, acak kata, pencarian kata, mengelompokkan, dlsb.

Menariknya lagi, selain pengguna dapat menyediakan akses media yang telah dibuatnya melalui daring, juga dapat diunduh dan dicetak pada kertas. Aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat diakses secara gratis serta pengguna dapat berganti template aktivitas satu ke aktivitas lainnya dengan mudah. Guru juga dapat menjadikan konten buatannya sebagai tugas.

Beberapa kelebihan yang penulis rasakan dalam menggunakan aplikasi ini adalah pembelajaran lebih menarik, rasa senang siswa terhadap permainan yang ada pada handphone dapat dialihkan dan tersalurkan secara positif, selain itu variasi fasilitas pada word wall memungkinkan guru bahkan siswa membuat kuis sesuai tema pelajaran yang sedang dibahas.

Tetapi Penggunaan word wall bukan tanpa hambatan, beberapa hambatan yang penulis temukan diantaranya fasilitas ini berupa website sehingga harus digunakan secara online, dan membutuhkan kuota untuk mengksesnya. Selanjutnya cukup riskan ketika memberi kesempatan siswa membawa handphone ke kelas karena setelah pembelajaran selesai, dikhawatirkan mereka tetap menggunakannya untuk hal lainnya. Selain itu tidak semua siswa memiliki handphone sehingga tidak bisa ikut belajar menggunakan word wall.

Tetapi hambatan tersebut tidak menyurutkan guru untuk menggunakan aplikasi tersebut, mengingat manfaat yang diperoleh lebih besar, dan hambatan yang muncul dapat diatasi.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru memanfaatkan perangkat IT yang dimiliki sekolah, jadi anak tidak perlu membawa handphone ke sekolah, meskipun perangkat jumlahnya terbatas, tetapi cukup digunakan secara berkelompok, guru juga memanfaatkan TV interaktif yang tersedia TV dengan ukuran inchi yang besar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa, mereka juga dapat ikut menggunakannya secara bergantian. Pengaturan tersebut terbukti dapat mengatasi hambatan, dan pembelajaran menggunakan word wall dapat berjalan dengan efektif.

Keberhasilan menggunakan word wall di kelas, dan karakter media yang dapat digunakan di manapun, dimanfaatkan oleh guru untuk menganjurkan siswa memanfaatkan aplikasi ini di rumah, guru juga melakukan komunikasi dengan orang tua mengenai keistimewaan media ini, dan mengharapkan orang tua dapat ikut berperan, dengan ikut “menggiring” putra putri mereka membiasakan menggunakan aplikasi ini.

Pengalaman guru menggunakan media ini, berdampak positif pada partisipasi dan motivasi belajar siswa, situasi ini tentu berdampak positif juga pada peningkatan hasil belajar siswa.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *