Penulis: Imang Rohimat, S.Pd.I. (Guru SDN Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya)
Berawal dari pemanfaatan tanah yang ada di sekitar sekolah, muncul ide untuk menanam umbi jalar dalam karung. Sebagai bahan referensi, kami bertanya kepada orang yang hobi dengan penghijauan kemudian berlatih cara membuat media tanam. Alhamdulillah dengan media karung yang dipilih, sehingga terciptanya penghijauan yang indah dan bermanfaat.
Dalam proses penanaman melibatkan peserta didik untuk menjadi bahan ajar yang sangat menarik untuk bersama-sama mempersiapkan media. Dengan tambahan sekam padi dan kotoran ternak (pupuk kandang) yang sudah di komposkan terlebih dulu kegiatan berjalan dengan baik dan menyenangkan. Banyak peseta didik berpendapat atau menemukan pengetahuan yang baru memenam umbi jalar dalam karung juga bisa.
Obrolan kecil ketika pembelajaran menaman dari peserta didik yang rasa ingin tahunya tinggi menjadi sumber pembelajaran di luar kelas. Ternyata menaman tak harus di ladang atau pesawahan. Dalam karung juga jika di tata dengan rapi akan jadi indah dan menghasilkan makanan yang unik menurut anak-anak karena jajan yang bahan dari umbi jarang sekali di temukan.
Berkat dukungan dari Kepala Sekolah dengan bermodalkan karung bekas dan kemauan untuk terciptanya sekolah rindang, hijau, sejuk membuat suasa pembelajaran yang nyaman. Cara penanaman umbi jalar dalam karung di awali dengan menyiapkan media tanam. Biasanya media tanam adalah sekam padi, tanah dan pupuk kandang yang diaduk rata dan sudah dikompos terlebih dahulu. Untuk percobaan bagi yang mau mencoba silahkan semaunya agar nanti bisa meneliti hasil yang bagus. Kemudian bibit umbi jalar mulai di tanam, beri lubang di sesuaikan dengan kebutuhan, setelah di simpan bibitnya di tutup kembali agar tanaman tumbuh dengan baik.
Perawatan umbi jalar sebaiknya di siram cukup sekali saja sore hari itupun jika tidak hujan, kalau ada hujan biarkan saja. Karena media sudah ada pupuknya maka kita tinggal menambah dengan pupuk cairan agar cepat terserap oleh tanaman.
Dengan melibatkan peserta didik terlihat siapa saja yang senang terhadap tanaman dan mencari beberapa orang yang mampu untuk melanjutkan penanaman berikutnya, hasil dari pemilihan mendapatkan kelompok kecil untuk merawat tanaman umbi jalar yang sengaja di tanam untuk perkenalan dalam budidaya tanaman. Kenapa yang ditanam umbi jalar? karena umbi jalar adalah tanaman rambat yang memiliki akarnya membentuk umbi dengan kadar gizi yang tinggi. Untuk sampai ke tahap panen, umbi jalar membutuhkan waktu sampai lima bulan dengan cara mencabut tanaman sampai umbinya terangkat dan tanah yang nempel di cuci agar umbi bersih.
Terciptanya pembelajaran yang langsung kepada peserta didik di alam memberi nuansa baru, apalagi kita di wilayah perkotaan yang segala harus serba beli, tapi dengan adanya pembelajaran menanam peserta didik bisa memanfaatkan waktu untuk bertanam. Yang mudah di temukan di rumah ketika orang tuanya masak contohnya daun bawang, tomat dan cabe bisa di praktekan langsung. Teori menyiapkan media, merawat dan memanen adalah modal awal dalam pembelajaran karena kalau sudah tahu hasilnya peserta didik akan semangat dalam melaksanakan penanaman.
Untuk itu, kita sebagai orang tua harus mendukung agar generasi yang akan datang dengan teknologi modern tercapai cita-cita yang gemilang, sehingga diharapkan pangan kota Tasikmalaya stabil dan bisa menjadi bahan ajar peserta didik. Semoga bermanfaat.***