Oleh : Arif Fathurachman, S.Pd (Guru SD Lab UPI Tasikmalaya)
Kearifan lokal adalah bagian dari budaya atau identitas suatu masyarakat yang memiliki nilai-nilai kekayaan budaya lokal. Kearifan lokal merupakan pandangan hidup dan dapat berupa ciri khas, etika, semboyan hidup dan tradisi masyarakat di wilayah tertentu. Sedangkan pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah pembelajaran yang dikaitkan melalui pola kehidupan lokal, dimana peserta didik mampu memelihara wawasan dan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya lokalnya masing-masing.
Sejatinya manusia merupakan makhluk individual yang berfungsi sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individual, setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda mulai dari sifat, sikap, perilaku dengan ciri yang sangat khas. Perbedaan individu tersebut merupakan bagian dari kodrat yang diberikan oleh Tuhan kepada semua khalayak. Setiap individu akan menjalin hubungan psikologis dengan lingkungan sosisalnya, maka faktor lingkungan tentu akan mempengaruhi kepekaan-kepekaan pada setiap individu serta menjalin hubungan antar manusia terutama dalam sikap dan perilaku. Termasuk adanya pengaruh budaya yang dianggap menjadi faktor penunjang dalam pembentukan karakter.
Dengan pembelajaran berbasis kearifan lokal, sebagai pendidik tentu harus mencari strategi-strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan efisien. Maka dengan penggunaan strategi pembelajaran berbasis kearifan lokal ini diharapkan memiliki pengaruh yang signifikan dalam penumbuhkan pengetahuan, karakter, sikap dan keterampilan peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Suklarso (2016) bahwa kearifan lokal menjadi salah satu bagian yang penting diberikan pada satuan pendidikan agar peserta didik tidak kehilangan nilai dasar kulturalnya, tidak kehilangan akar sejarahnya serta memiliki wawasan dan pengetahuan atas penyikapan realitas sosial dan lingkungannya secara kultural.
Lebih lanjut Adimasana (2000) menyatakan bahwa sector pendidikan masih mengalami kegagalan dalam melaksanakan pendidikan nilai di sekolah.
Oleh karena itu, tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji konsep pembelajaran berbasis kearifan lokal. Konsep pembelajaran berbasis kearifan lokal ini menghubungkan pembelajaran dengan sumber daya lokal/daerah berupa pengetahuan, kepercayaan, norma, adat istiadat, kebudayaan, dan lain-lain yang diwariskan dan dipertahankan sebagai sebuah identitas serta pedoman dalam mengajar kepada peserta didik untuk bertindak secara tepat dalam kehidupannya.
Dalam mengaplikasikan dan mengitegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal ini seorang guru harus melakukan pembelajaran secara terbimbing dengan siswanya. Contohnya, didalam proses pembelajaran peserta didik dapat ditugaskan menganalisis budaya lokal di tempatnya asalnya. Misal, anak menuliskan asal-usul, adat istiadat, kepercayaan, norma, budaya dan kebudayaan yang ada di kampungnya sendiri. Sehingga semua aspek kebudayaan lokal dapat terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada di sekolah.
Pembelajaran berbasis kearifan lokal menjadi sangat penting diintegrasikan pada pembelajaran-pembelajaran yang ada di sekolah masing-masing, bahwa proses pembelajaran yang terjadi di kelas sebaiknya dimulai dengan dunia terdekat atau yang sering dijumpai oleh peserta didik. Nilai-nilai kearifan lokal akan membantu peserta didik dalam memahami setiap konsep dalam materi pelajaran, sehingga pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya sampai pada sebatas pengetahuan saja, tetapi peserta didik dapat mengimplementasiknanya dalam wujud praktik di luar lingkungan sekolah. Pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi sebuah strategi untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur kearifan lokal di daerah masing-masing. Pengembangan strategi pembelajaran berbasis kearifan lokal akan mengarahkan peserta didik pada pembelajaran yang kontekstual. Peserta didik secara langsung terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menarik dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran seperti ini menjadi salah satu upaya agar peserta didik tidak merasa bosan dan menjadi proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
Untuk menanamkan karakter peserta didik tentu harus mengikuti nilai-nilai yang ada di lingkungannya masing-masing, dengan menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal melalui pembelajaran dapat dikatakan sebagai pola pemusatan kembali pada nilai budaya lama daerahnya sendiri sebagai bagian dari upaya membangun identitas diri dan bangsanya. Serta sebagai filterasi pengaruh budaya lain yang dapat mempengaruhi budaya daerahnya.
Dengan demikian, pengintegrasian melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal diharapkan akan mampu membentuk peserta didik yang memiliki rasa cinta terhadap budaya lokalnya sehingga tidak dapat terkikis dengan derasnya arus globalisasi. Dengan diintegrasikannya nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik akan memiliki pemahaman tentang kerifan lokalnya sendiri serta memelihara kecintaan terhadap budayanya sendiri. Proses integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah bisa dilakukan untuk semua bidang studi. Dalam mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah tentunya guru harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, disesuaikan dengan materi/mata pelajaran yang akan disampaikan sesuai metode pembelajaran yang digunakan.***