Tasikmalaya.Ruangatas.com | Dalam rangka mencetak anak yang berpendidikan, berwawasan dan berakhlakul karimah, jasa para guru ngaji tak terhingga nilainya. Saat ini, menurut informasi bahwa gaji guru ngaji sebesar Rp 50 ribu per orang.
Hal itu dikatakan Ketua komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharram saat Rapat Dengar Pendapat dengan kepala Bagian Kesra Pemkot Tasik, Senin (21/03/2022).
“Kalau berat untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji, maka kita mendorong dalam bentuk lain seperti subsidi jaminan kesehatan, dan itu bisa diberikan oleh Pemkot Tasikmalaya,” ucap Dede Muharram.
Ditempat yang sama Sekretaris Komisi IV DPRD Gilman Mawardi menambahkan, bahwa guru ngaji adalah sosok yang sangat mulia, jauh dari gemerlap media, sosok pemimpin yang berkorban untuk kepentingan umat, pemimpin rohani yang keikhlasannya tak tertandingi.
Gilman menilai, sudah seharusnya kita mengerti dengan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada mereka para guru ngaji.
“Mereka tidak mungkin mengemis untuk minta diperhatikan, untuk itu kita harus mengerti dan memperhatikannya,” ungkapnya.
Ironis kan kota Tasikmalaya adalah kota santri, tetapi nasib guru ngajinya tak pernah diperjuangkan.
“Jadi Komisi IV mendorong Wali Kota Tasikmalaya menyiapkan anggaran dan kebijakan untuk memberi jaminan kesehatan maupun kesejahteraan bagi mereka,” tegas Gilman.
Kabag Kesra Setda Kota Tasikmalaya Encu Darsiwa membenarkan bahwa peran mulia guru ngaji sangat luar biasa, terutama dalam membentuk karakter anak-anak.
“Sejauh ini adanya semacam insentif baru diberikan untuk guru madrasah, Guru di IGRA dan lainnya. Namun untuk guru ngaji belum,” jelas Encu.
Saat ini telah dialokasikan Rp 250 juta untuk memberi penghargaan bagi mereka. Makanya di pembahasan APBD tahun 2023 akan diusulkan, sebab peluang di usulkan pada perubahan APBD tahun 2022 tampaknya kecil.
“Skemanya seperti apa nanti akan dipikirkan dan dibahas bersama. Kita juga berharap pandemi segera tuntas, sehingga alokasi anggaran bisa fokus untuk memperkuat peningkatan kapasitias masyarakat dan kesejahteraan masyarakat, termasuk guru ngaji,” pungkasnya. ***