Menuju Pendidikan yang Berkualitas Sekolah Laboratorium UPI Tasikmalaya Kupas Tuntas IKM

Kota Tasikmalaya – RA | Sekolah Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya melaksanakan workshop IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka), merupakan langkah revolusi menuju pendidikan yang lebih baik. Kegiatan ini dilaksanakan di aula UPI Kampus Tasikmalaya, Jln. Dadaha No. 18, Kecamatan Tawang – Kota Tasikmalaya, Jumat, (04/08/2023).

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut mengangkat tema “kupas tuntas menuju pendidikan berkualitas” bersama narasumber Dr. Sandi Budi Iriawan, M.Pd. Kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memperkuat serta mengembangkan kemampuan potensi peserta didik serta mendorong kreativitas, inovasi, kecerdasan sosial dan karakter. Melalui kurikulum ini, peserta didik didorong untuk menjadi mandiri dan belajar secara lebih aktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di Tasikmalaya.

Bacaan Lainnya

Turut hadir wakil direktur UPI Kampus Tasikmalaya, bidang sumber daya keuangan dan umum, Dr. Elan, M.Pd. Kepala SD Lab. UPI Tasikmalaya, Chusna Arifah, S.Pd., Gr. Kepala Sekolah SMP Lab. UPI Tasikmalaya Wildan Taopik, S.Pd., serta tenaga pendidik dan kependidikan SD dan SMP Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya.

Kurikulum merdeka mengusung pendekatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Dalam implementasinya, kurikulum merdeka memerlukan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, termasuk guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Tantangan implementasi kurikulum ini adalah memperkuat penerapan dan supervisi yang tepat agar dapat menghasilkan hasil yang optimal dan memenuhi harapan masyarakat terhadap pendidikan yang lebih baik.

Narasumber Workshop IKM, Dr. Sandi Budi Iriawan, M.Pd, mengungkapkan bahwa Kurikulum Merdeka sudah mulai dipahami oleh banyak guru lewat berbagai platform dan para narasumber yang menyampaikan pada guru secara langsung. Ia juga mengungkapkan alangkah baiknya jika Kurikulum Merdeka disampaikan terlebih dahulu dari tataran hakikat atau filosofi.

“Alangkah lebih baiknya lagi jika Kurikulum Merdeka disampaikan dari tataran hakikat atau filosofi sebelum masuk ke tataran teknis. Ternyata guru lebih paham ketika Kurikulum Merdeka disampaikan dari tataran hakikat dan filosofi sebelum ke teknis.” ujarnya, saat diwawancarai di Aula UPI Kampus Tasikmalaya, Jumat (4/8/2023).

Sementara itu, Kepala SD Laboratorium UPI Tasikmalaya, Chusna Arifah, S.Pd., Gr. menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap narasumber dan para guru yang mengikuti workshop ini yang sudah membukakan mata dan pikiran kita, tentunya pencerahan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.

“Sejatinya guru harus bekerja dengan ikhlas, sehingga apapun nanti yang akan kita berikan kepada anak kita akan berdampak. Dan tentunya anak-anak yang biasanya kita merasa jengkel ternyata anak-anak itu adalah anak-anak yang akan membawa jalan kita menuju surganya,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMP Laboratorium UPI Tasikmalaya Wildan Taopik, S.Pd., ia juga menyatakan kesiapan dalam Kurikulum Merdeka ini, baik dari bahan ajar sampai kegiatan-kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan kurikulum merdeka.

“Diharapkan dengan adanya Workshop ini para guru dapat lebih memahami setiap karakter peserta didik juga dapat memahami Kurikulum Merdeka secara utuh serta kematangan dalam mengimplementasikannya,” tutupnya. *(Cevi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *