Penghargaan Bergengsi di West Java Festival 2024: Musisi Tasikmalaya R. Atik Suwardi Kadarman dan Sandy Mizon Harumkan Nama Jawa Barat melalui Lagu “Smiling West Java”

Kota Tasikmalaya – RA | Musisi asal Tasikmalaya, R. Atik Suwardi Kadarman, menerima penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya di dunia musik. Penghargaan ini diberikan dalam acara West Java Festival (WJF) 2024 yang digelar di Gedung Sate Epicentrum Stage, Kota Bandung, pada Sabtu (24/8/2024).

Malam penganugerahan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk beberapa menteri, Penjabat Gubernur Jawa Barat, jajaran Forkopimda Jawa Barat, serta seniman dan budayawan.

Atik dianugerahi penghargaan sebagai penulis lagu resmi (official song) untuk “Smiling West Java,” sebuah lagu yang menjadi ikon festival tersebut.

Musisi Tasikmalaya, R. Atik Suwardi Kadarman, mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterimanya.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam event West Java Festival 2024,” ujar Atik saat diwawancarai pada Minggu (25/8/2024).

“Lagu ‘Smiling West Java’, tutur Atik, “saya ciptakan dengan lirik dalam tiga bahasa, yakni Sunda, Indonesia, dan Inggris, serta memadukan alat musik modern dengan instrumen tradisional seperti karinding dan sinden. Lagu ini mengangkat tema tentang keindahan Jawa Barat, termasuk alam, seni budaya, dan kuliner yang khas,” lanjutnya.

Selain Atik, penghargaan juga diberikan kepada Sandy Mizon dari Grup Musik Karinding Sadulur, yang turut memainkan alat musik karinding dalam kolaborasi dengan Atik. Instrumen tradisional dari bambu tersebut memberikan sentuhan etnik yang memperkaya komposisi musik “Smiling West Java.”

Pegiat Musik Karinding Sadulur, Sandy Mizon, mengungkapkan kebanggaannya bisa berkolaborasi dalam proyek ini.

“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk bisa turut serta dalam menciptakan karya yang mengangkat kekayaan budaya Jawa Barat. Karinding bukan hanya alat musik, tetapi simbol warisan leluhur yang harus kita jaga dan teruskan kepada generasi berikutnya,” ungkapnya.

“Saya berharap, lewat lagu ini, kita bisa menunjukkan kepada dunia betapa kayanya budaya kita,” pungkas Sandy.

Lagu “Smiling West Java” menjadi sorotan dalam festival tersebut karena keberhasilannya menggabungkan unsur-unsur lokal dengan modernitas. Konsep ini tidak hanya memperkaya nilai artistik lagu tersebut tetapi juga memperkuat identitas budaya Jawa Barat. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *