Tasikmalaya – Ruangatas.com | Komunitas musik tradisional asal Tasikmalaya, Karinding Sadulur, mendapat kehormatan besar. Mereka diundang tampil di ajang budaya internasional Le Rêve de l’Aborigène Festival yang akan digelar di Airvault, Prancis, pada 25–27 Juli 2025.
Festival tahunan ini dikenal sebagai perayaan budaya tanpa alkohol dan diikuti musisi tradisional dari berbagai negara. Tahun ini, Karinding Sadulur dipercaya mewakili Indonesia untuk menampilkan karya musik yang mengusung alat musik khas Sunda, karinding.
Namun, di balik kabar membanggakan ini, ada tantangan besar yang sedang dihadapi, yakni terkendala keterbatasan biaya perjalanan pulang-pergi ke Prancis.
Sandi Mizon, salah satu personel Karinding Sadulur, mengaku sudah meminta bantuan kepada Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Rd. Diky Chandra, agar bisa menemukan jalan keluar.
“Kami sangat bersyukur mendapat undangan ini, tapi terus terang kami masih terbentur masalah biaya. Kami berharap ada dukungan agar bisa berangkat,” ujar Sandi saat ditemui usai bertemu Wakil Wali Kota, Kamis (22/5/2025).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota menyatakan akan berupaya mencarikan solusi. Salah satunya dengan mengomunikasikan hal ini langsung kepada Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap isu-isu kebudayaan.
Undangan ini bukan sekadar tampil di panggung luar negeri, tapi juga bentuk pengakuan terhadap kekayaan budaya lokal yang dibawa Karinding Sadulur.
Di tengah maraknya musik digital dan budaya populer, komunitas ini tetap setia membawa pesan dari alam, tradisi, dan akar budaya Sunda lewat suara karinding.
“Saatnya pituin Sunda ngabuana, ngajomantara ku karyana!” tegas Sandi.
Jika semuanya berjalan lancar, Karinding Sadulur akan membawa harum nama Tasikmalaya dan Indonesia di panggung budaya dunia. Sebuah langkah besar dari desa ke dunia, dari tradisi ke prestasi. (Red)***