Pendidikan Yang Memerdekakan

Artikel Pendidikan- RA | Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang menitikberatkan perubahan secara menyeluruh/lahir dan batin berdasarkan kodrat alami setiap individu. Kemerdakaan yang dimaksud dalam pendidikan itu bersifat tiga hal, berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain dan dapat mengatur dirinya sendiri. Pendidikan yang memerdekakan mengolah rasa, hati, raga dan karsa secara seimbang. Sehingga dengan keseimbangan ini akan mengasilkan masyarakat yang penuh kebijaksanaan.

Prinsip yang saya yakini terkait pendidikan adalah setiap orang lahir dengan kodrat yang unik, dimana tidak ada satupun yang sama antara satu dengan lainnya. Masing-masing mereka tetap dikembangkan sesuai dengan bakat bawaan yang dimiliki secara optimal. Setiap siswa seperti bintang yang bersinar terang di langit masing-masing. Tugas guru hanya memberi energi agar bintang itu terus berpijar di lintasan masing-masing dengan berbagai tantangan dan rintangan yang beraneka ragam.

Bacaan Lainnya

Tiga prinsip perubahan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara (1) kodrat alam dan zaman, kita berada di alam Indonesia dengan daerah dan alam yang beragam tentu berbeda dengan negara lain yang berbeda pula alamnya, begitu juga dengan zaman pada masa penjajahan dulu akan berbeda dengan saat ini. Tantangan yang dihadapi berbeda pada setiap zaman, sehingga memerlukan perubahan dalam setiap masanya, (2) prinsip perubahan melitiputi asas trikon (kontinuitas, konvergen dan Konsentris, (3) keseimbangan antara budi dan pekerti, Budi yang terdiri dari cipta, rasa, karsa sedangkan pekerti adalah raga

Setalah menyimak tayangan yang berdiskusi dengan teman-teman, ada beberapa hal yang perlu saya hilangkan, yang pertama perasaan ingin agar semua siswa mampu mencapai sesuatu hal pada saat yang sama, juga tidak memaksakan semua siswa menyukai materi yang kita sampaikan. Karena masing-masing anak memeliki kecenderungan sediri dan kemampuan yang berbeda terhadap suatu pelajaran. Seperti halnya jangan paksakan ikan untuk pandai terbang, atau juga sebaiknya jangan menuntut burung untuk bisa berenang. Masing-masing mereka ahli dalam bidangnya sendiri-sendiri. Tugas kita sebagai gurulah agar melejitkan keahlian mereka. Bagaimana ikan dapat berenang dengan lebih cepat dan gesit. Bagaimana pula dengan burung agar mampu terbang lebih jauh dan lebih tinggi untuk kebutuhan hidup mereka.

Setelah mendapatkan banyak hal hari ini bersama teman-teman yang lain, saya ingin mereka juga mengetahui informasi ini lalu saya akan mengajak rekan-rekan saya dalam satuan pendidikan untuk juga bergerak sesuai kemampuan mereka. Sebagaimana masing-masing anak berbeda, masing-masing guru juga berbeda. Maka saya akan mengajak mereka untuk menggali potensi dirinya dan mulai bergerak bersinergi sesuai kemampuannya untuk mewujudkan sekolah ramah anak yang merdeka.

Untuk teman guru yang menganggap duduk diam dan berbagai aturan lain yang mengikat, saya akan berikan gambaran bahwa di antara banyak pengalaman guru sukses yang berbagi pengalaman hal yang memotivasi menjadi guru adalah pengalaman saat menjadi murid dulu ketika guru memberi kepercayaan guru dengan memberikan siswa kesempatan untuk terlibat dalam proses pembelajaran, bukan yang dikekang dengan aturan. (*)

Sumber : https://www.gurusiana.id/read/widayantirose/article/pendidikan-yang-memerdekakan-3652579

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *