Penulis: Ranni Suryani, S.Pd (Guru SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)
Sebagaimanaa kita ketahui pandemi yang menimpa seluruh dunia selama kurang lebih hampir 2 tahun terkhir ini begitu banyak memberi dampak sangat besar di segala bidang. Salah satunya di bidang pendidikan. Mau tidak mau kita terpaksa melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring dari rumah saja, tentunya dengan tujuan mengurangi penyebaran virus covid 19. Namun belajar dari rumah bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Banyak tantangan serta kendala yang harus dihadapi dalam melaksanakan kegiatan daring ini. Walaupun dengan tantangan yang luar biasa berat, namun semua dijalani dengan kesabaran, baik oleh guru, siswa maupun orang tua.
Seiring waktu berlalu, Alhamdulillah pandemi saat ini mulai berakhir. Aktivitas di berbagai bidang mulai menggeliat kembali. Namun rasanya begitu berat merangsang motivasi siswa untuk belajar kembali secara normal atau tata muka. Mungkin karena kegiatan pembelajaran yang terbiasa dibuai oleh gadget, atau malah hanya menggunakan gadget sebagai sarana hiburan dan bermain games. Minat siswa terhadap belajar terlihat menurun. Untuk siswa yang sebelumnya sudah mengenyam pendidikan di sekolah dari kelas 2 sampai kelas 6, mayoritas mereka lupa akan materi pembelajaran khususnya pembelajaran dasar, sedangkan untuk siswa yang sebelumnya baru masuk pendidikan sekolah dasar, mereka sama sekali baru merasakan pembelajaran di kelas 2 semester akhir karena mereka tidak memiliki pengalaman belajar tatap muka sebelumnya. Dapat terbayangkan bagaimana guru harus menggali kembali minat siswa yang telah lama terpendam dan tidak berkembang. Menurut Winkel, W. S, dalam Wahyu (2015: 85) “ Minat yaitu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu”. Sedangkan menurut Drs. Dimyati Mahmud (1982), minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi atau aktivitas tertentu dan bukan pada orang lain atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek atau karena berpartisispasi dalam suatu aktivitas. Dari hal tersebut jelas bahwa rasa tertarik merupakan hal yang dapat mempengaruhi minat seseorang dan rasa senang yang menimbulkan minat seseorang serta akan menjadi pendorong siswa untuk mau belajar.
Walaupun mungkin tersasa berat namun bukan hal yang mustahil kita sebagai guru dapat menggapai kembali minat belajar siswa yang sempat menurun. Banyak strategi yang dapat dipakai untuk merangsang minat belajar siswa, yaitu diantaranya :
- Memeberikan kesempatan pada siswa untuk memilih metode belajar apa yang diinginkan siswa pada mata pelajaran tertentu. Dengan cara itu diharapkan siswa akan mulai perhatian dan tertarik pada proses pembelajaran. Sekaligus memberikan metode yang bervariatif pada siswa.
- Memaksimalkan media pembelajaran.
- Memberikan instruksi dan aturan yang jelas sebelum memulai proses pembelajaran
- Ciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan. Siswa akan merasa nyaman saat situasi kelas menyenangkan dan tidak merasa bosan. Walaupun dalam proses pembelajaran terdapat tantangan yang dirasakan oleh siswa namun siswa merasa gembira.
- Ciptakan kompetesi yang positif
- Memberikan reward atau penghargaan setelah proses belajar yang dilalui siswa
Masih banyak lagi startegi yang bisa guru ciptakan untuk menggapai kembali minat belajar siswa. Perlu kita ingat bahwa minat siswa merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Untuk itu kita sebagia guru jangan pernah letih mendampingi siswa menemukan minatnya.***