Mewakili Tasikmalaya, Dua Mahasiswa PBA UNIK Cipasung Tasikmalaya mengikuti ITHLA ABROAD BATCH 2023 

Kab. Tasikmalaya – RA | Dua mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNIK (Universitas Islam KH. Ruhiat) Cipasung, Tasikmalaya mengikuti ITHLA ABROAD BATCH 2023 di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Kedua mahasiswa itu adalah Isfi Lutfia Fadila dan Andre Iswan Mauna. Isfi adalah putri dari Pimpinan Pesantren Al-Munawwar Al-Jarnauziyah, Pasir Bokor, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Sementara Andre merupakan warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya yang mesantren di Pesantren Sukahideng, Kabupaten Tasikmalaya. 

Mereka akan bersama 30 mahasiswa lainnya yang terseleksi dari seluruh kampus UIN, IAIN, STAIN, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta lainnya di Indonesia. 

Bacaan Lainnya

Diawali dengan pelatihan di PUSDIKLAT Kemenag Jakarta pada 1 dan 2 September 2023, tiba di Singapura di tanggal berikutnya. Dilanjut perjalanan ke Malaysia dan mengikuti seminar dan presentasi di Universitas Sains Islam Malaysia. Seminar di Universitas Sains Islam Malaysia tentang “Student Culture in Malaysia and Indonesia” dan seminar tentang “Empowerment of Arbic language as a tool to strenghthen the bond of knowledge and ukhuwwah Islamiyah”. Sementara itu, presentasi mereka tentang “Learning opportunities in university sains Islam Malaysia”. 

Mereka juga akan diarahkan ke Universitas Selangor Malaysia, mengikuti seminar dengan tema “Student Culture in Malaysia and Indonesia” dan “Empowerment of Arbic language as a tool to strenghthen the bond of knowledge and ukhuwwah Islamiyah” dan presntasi makalah bertema “Learning opportunities in International Islamic Selangor Malaysia”.

Selanjutnya, mereka akan diarahkan untuk mengajar selama 3 minggu di beberapa ma’had di Malaysia. Andre mengajar di Ma’had MAABIQ Malaysia, dan Isfi mengajar di Madrasah Darul Zahra Tahfizil Qur’an Malaysia.

Dilanjut perjalanan ke Thailand untuk kemudian menyelesaikan program di negara gajah putih ini dan kemudian kembali lagi ke Indonesia.

Ketua Program Studi PBA, Dr. Asep M Tamam, M.Pd., mengungkapkan bahwa diantara semua prodi yang ada di UNIK, prodi PBA sangat sering mendapatkan kejuaraan, dua kali lomba tingkat antar kelas se-kampus UNIK juara umum terus, sebetulnya dalam urutan produktivitas alumni-alumni PBA sudah banyak menerbitkan buku, kemudian dari sisi prestasi juga kejuarannya dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. 

Kemudian,  PBA memiliki 12 program unggulan yang dilakukan mahasiswa yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, yang paling besar diantaranya peringatan hari bahasa arab internasional biasanya kami launching buku, terakhir 4 buku sekaligus karya dosen dan mahasiswa PBA, dilaksanakan setiap tahun di tanggal 19 Desember. Kemudian acara besar yang kedua itu AFF (Arabic Festival Fire) lomba kebahasa araban tingkat Jawa Barat, insya allah di akhir tahun ini kami akan menyelenggarakannya tingkat nasional.

“Seringkali ada kesan bahwa memang aktivitas di UNIK itu ya aktivitas PBA yang paling banyak, tetapi yang paling lama itu aktivitas kajian yang berlangsung sejak dari 2006 yaitu kajian mingguan diskusi kebahasa araban,” ujarannya.

Asep juga menambahkan, “terkait dua mahasiswa yang terpilih, merupakan kali pertama yang diikuti oleh mahasiswa UNIK yang bersaing dari beberapa kampus-kampus keren. Kemudian mencari pengalaman besar di luar negeri, biasanya kan hanya studi banding tetapi ini untuk mengabdi, untuk mengajar, dengan lamanya kegiatan kurang lebih satu bulan,” imbuhnya kepada ruangatas.com via telpon.

Sementara itu, Rektor UNIK, KH. Drs. Abdul Chobir, M.T., menyampaikan bahwa terkait program yang akan dijalankan di UNIK ini langkah pertamanya yakni memetakan yang sedang berjalan selama ini, kemudian akan mencoba bagaimana UNIK dikelola lebih profesional tentu sesuai dengan kaidah-kaidah, peraturan-peraturan yang dikeluarkan dari Kemendikbud maupun Kemenag.

“Basis dari pengembangan perguruan tinggi itu adalah prodi, dan dosen-dosen itu mengelompokkan dirinya di prodi karena disitu nantinya ada bidang keahlian, misalnya pendidikan bahasa arab, ya beliau-beliau harus ahli dalam pendidikan bahasa arab, nanti disitu kalau ditekuni dengan kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat, ya akhirnya nanti akan dilahirkan ilmu dari kajian-kajiannya itu. Itu yang membedakan perguruan tinggi dengan lembaga menengah, mestinya perguruan tinggi harus bisa melahirkan produk-produk ilmu. Nanti prodi itu menjadi pusat-pusat kajiannya,” ungkapnya. 

Kemudian, berdasarkan visi dari UNIK itu adalah menjadi perguruan tinggi keagamaan Islam berbasis pesantren yang unggul dan terdepan di Indonesia, nanti setiap prodi mengembangkan keilmuannya berbasis pondok pesantren. 

Terkait mahasiswa yang terpilih, Chobir mengungkapkan, “Alhamdulillah ada dua orang yang lolos, tentu bagi kami menjadi kebanggaan dan tentu hal itu juga atas terpaan dosen-dosen termasuk pa Asep M Tamam dan timnya. Saya harap tiap-tiap prodi bisa berkembang, yang berikutnya saya harus menyiapkan fasilitas-fasilitasnya yang harus dilengkapi sehingga terciptanya kualitas pendidikan yang lebih unggul,” tutupnya. *(Adm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *