Kota Tasikmalaya – RA | Berguru kepada alam dan lingkungan merupakan bagian pola didik untuk mengembangkan peserta didik terhadap kepekaan hidupnya, kegiatan yang tergolong sederhana dan sangat efektif dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bisa juga kolaborasi bersama komunitas, pegiat pendidikan atau lembaga-lembaga non formal lainnya.
Seperti yang dilaksanakan oleh SD Laboratorium UPI Tasikmalaya yang telah sukses melaksanakan Program Pengenalan Lingkungan (pengling) di Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kab.Tasikmalaya, pada Jumat – Sabtu, 24-25/02/23.
Arif Fathurachman, S.Pd mewakili Kepala Sekolah Chusna Arifah, S.Pd. Gr., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan berguru kepada alam sekitar, menyadarkan kita sebagai pendidik, bahwa mendidik bukan hanya soal pendiktean dari manusia ke manusia saja, tetapi kita bisa mengarahkan peserta didik untuk mempelajari pentingnya peran lingkungan hidup terhadap kehidupannya sendiri, sehingga diharapkan menjadi habit layaknya pendidikan formal saat ini.
Kegiatan kali ini, kata Arif, melibatkan 50 orang peserta didik kelas 4 yang didampingi oleh beberapa guru pembimbing dan dilaksanakan selama dua hari satu malam.
“Alhamdulillah kegiatan rutin yang dilaksanakan dari tahun ke tahun ini berjalan lancar dan penuh keakraban. Para siswa tampak antusias membaur satu sama lain mengikuti setiap rangkaian kegiatan dengan suka cita,” ucapnya.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Sophia Marwah, S.Pd. menambahkan, Pola kegiatan yang dilakukan di Kampung Naga, diantaranya memperkenalkan asal-usul Kampung Naga, eksplorasi/jelajah Kampung Adat Naga, membuat kerajinan anyaman dari bambu, mengenal alat dan kesenian lokal, dan lain halnya yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kearifan lokal sebagai wujud menjaga alam dan konservasi Budaya Sunda terhadap peserta didik.
Lebih lanjut Sophia mengatakan, pada kegiatan ini, peserta didik dibagi beberapa kelompok putra dan putri secara terpisah. Melakukan studi analisis terhadap kehidupan sehari-hari yang berdampingan dengan alam sekitar.
“Kemudian, setiap peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik serta mengacu pada kompetensi dasar dan tujuan yang harus dicapai,” ujarnya.
Sophia berharap, selain pengenalan Budaya juga melatih kemandirian peserta didik dari kami sebagai pembimbing dan mentor.
“Semoga peserta didik semakin mencintai budaya khas dari Priangan Timur khususnya dari Tasikmalaya dan lebih mandiri lagi dalam berkegiatan ataupun di kehidupan pribadi mereka,” pungkasnya. (*)