Babylonia – RA | Tim arkeolog dan ilmuwan, berhasil menerjemahkan aksara paku yang ada di prasasti menggunakan alat kecerdasan buatan (AI). Penerjemahan dilakukan menggunakan terjemahan pembelajaran mesin saraf (NMT).
Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.
Teks yang diterjemahkan adalah bahasa Akkadia dengan tingkat akurasi yang tinggi, seperti dikutip dari Heritage Daily, Jumat (23/6/2023).
Akkadia adalah bahasa Semit Timur kuno, pernah dituturkan di berbagai wilayah Mesopotamia kuno, termasuk Akkad, Assyria, Isin, Larsa, Babylonia, dan mungkin Dilmun.
Bahasa ini diawetkan pada sebuah prasasti tanah liat yang berasal dari tahun 2500 SM.
Bahasa ini ditulis menggunakan semacam benda runcing, yang diadopsi dari bangsa Sumeria menggunakan simbol berbentuk baji yang ditekan di tanah liat basah.
Ahli mengatakan ada ratusan ribu prasasti tanah liat yang ditulis dalam huruf paku. Tulisan ini berisi tentang dokumentasi sejarah berbadai bidang di masa Mesopotamia kuno.
“Ratusan ribu lempengan tanah liat yang ditorehkan dalam tulisan paku mendokumentasikan sejarah politik, sosial, ekonomi, dan ilmiah Mesopotamia kuno,” jelas para ahli.
Akan tetapi, tidak semua dokumen bisa diterjemahkan karena jumlahnya yang banyak dan ahli yang terbatas.
“Namun, sebagian besar dokumen ini tetap tidak diterjemahkan dan tidak dapat diakses karena jumlahnya yang banyak dan terbatasnya jumlah ahli yang dapat membacanya,” tambah mereka.
Ditemukan lebih banyak teks sastra dan puitis, seperti surat dari pendeta atau traktat. Setelah diterjemahkan, teks itu cenderung berisi “halusinasi”.
“Halusinasi” dalam istilah AI berarti bahwa mesin menghasilkan hasil yang sama sekali tidak terkait dengan teks yang diberikan. (***)