Tasikmalaya – Ruangatas.com | Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya yang membahas Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda RPJMD 2025–2029 pada Jumat, 13 Juni 2025, berlangsung panas. Suasana memanas setelah Anggota DPRD Angga Yogaswara dari Fraksi PKB mengkritik tajam pola komunikasi Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan.
“Banyak aspirasi masyarakat tak ditanggapi,” tegas Angga dalam interupsinya.
Ia menyebut komunikasi Wali Kota sangat lemah dan tidak responsif terhadap masukan publik. Menurutnya, karena tertutupnya jalur komunikasi di Bale Kota, masyarakat, termasuk aktivis, mahasiswa, dan ormas, lebih memilih menyampaikan aspirasi ke DPRD.
“Ketika mereka tidak diterima di Bale Kota, mereka datang ke DPRD. Tapi ketika kami pun ingin menyampaikan langsung ke Wali Kota, tidak ada respon,” ujarnya.
Sekretaris Komisi II DPRD ini juga menyinggung belum diresponsnya tiga kali surat audiensi yang dilayangkan Komisi IV kepada Wali Kota. Ia menilai, hal tersebut menunjukkan kurangnya keseriusan membangun komunikasi antar lembaga.
“Meskipun Pak Wali menyatakan sudah berkomunikasi dengan para pimpinan DPRD, akar masalah sebenarnya berada di tataran komisi,” lanjut Angga.
Ia juga menyebut gaya kepemimpinan Viman masih terbawa kebiasaan saat menjadi anggota DPRD Provinsi, sehingga belum siap menghadapi dinamika sebagai kepala daerah.
“Mungkin dulu terbiasa tidak berinteraksi langsung dengan ormas, mahasiswa, dan SKPD. Tapi sekarang sebagai Wali Kota, harus siap menghadapi dinamika itu,” tegasnya.
Angga menutup kritiknya dengan menyatakan bahwa perbaikan komunikasi dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, hingga Sekda sangat penting demi stabilitas masyarakat.
“Kalau komunikasi masih seperti ini, gejolak akan terus terjadi. DPRD tidak bisa terus-terusan dijadikan tempat pelarian aspirasi,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan membantah dirinya menutup komunikasi.
“Saya bukan tidak membuka komunikasi, tapi saya juga punya keterbatasan,” ujar Viman saat ditemui wartawan, Sabtu (14/6).
Ia menjelaskan bahwa saat dirinya tidak bisa hadir langsung dalam pertemuan, biasanya telah didelegasikan kepada Wakil Wali Kota atau Sekda.
“Tapi ketika saya bisa, InsyaAllah saya akan berkomunikasi langsung. Mohon pengertiannya kepada semua,” tutup Viman. ***