Kota Tasikmalaya – RA | Guar Lembur Sampeureun Jaga Jilid 2 akan kembali digelar bulan ini. Mengangkat tema “Panglawungan Seni Budaya Mediasi Micinta Lemah Cai” diharapkan gelaran hajat lembur ini dapat menjadi media edukasi seni budaya bagi masyarakat.
Seperti yang dikemukakan oleh Cevi Whiesa Manunggaling Hurip ketua Padepokan Seni Giri Hurip sekaligus ketua pelaksana Guar Lembur Sampeureun Jaga mengatakan bahwa acara ini adalah ruang eksistensi bagi para seniman dan ruang temu sekaligus edukasi masyarakat.
“Di tahun ini kita patut bersyukur, setelah tahun-tahun ke belakang proses kreatif serta ruang publik sempat mati, hari ini kita bisa kembali berekspresi secara merdeka. Guar Lembur ini merupakan satu bentuk ungkapan syukur kolektif masyarakat sekaligus edukasi bagi para nonoman,” ujarnya pada Rabu (3/5/2023).
Selain akan ditampilkan berbagai kesenian daerah dan modern akan ada pula pemutaran film dokumenter berjudul “Sajarah Lemah Cai”, yaitu film yang menceritakan asal-usul nama kampung Munjul (topomini). Film tersebut diproduksi pada tahun 2021 lalu sebelum gelaran Guar Lembur Sampeureun Jaga Jilid 1.
Cevi berharap ada yang bisa diambil dari acara tahunan ini terutama mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar dan lebih eratnya persatuan para pemuda di tempat ia tinggal.
“Acara ini juga merupakan tolak ukur kekompakan para muda-mudi. Saya kira nanti bisa kita lihat dan saya sangat mengharapkan event ini juga berdampak terhadap ekonomi kecil masyarakat.” pungkasnya.
Acara yang nyaris tanpa anggaran serta melibatkan ‘udunan karya’ dari para seniman Tasikmalaya Raya ini akan digelar pada Sabtu 13 Mei 2023 mendatang, bertempat di lapangan Munjul Cipaganti, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. ***