Minyak Sacha Inchi Alternatif Asupan Asam Lemak Esensial yang Mulai Dibudidayakan di Indonesia

Penulis: Risya Aulia, Fakultas Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan Unpad

Sacha inchi (Plukenetia volubilis Linneo) merupakan tanaman oleaginous bagian dari keluarga Euphorbiaceae. Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropis Amazon, di Amerika bagian selatan pada ketinggian antara 200 dan 1500 m di atas permukaan laut dan telah dibudidayakan lebih luas di daerah Peru dan Brazil. Pada dasarnya sacha inchi bukan tanaman berbiji, setelah berbunga atau dewasa bijinya menyebar sendiri (autochory). Hingga kapsul dari buah tanaman menjadi kering, lobusnya terbuka dan melepaskan bijinya ke tanah. Kurang lebih selama 2 minggu biji matang dalam kapsul akan dilepaskan.

Bacaan Lainnya

Biomolekul yang terkandung dalam biji sacha inchi diantaranya seperti 35-60% lemak, 25-30% protein (termasuk asam amino esensial seperti cystine, tyrosine, threonine dan tryptophan), vitamin E, polifenol dan kandungan mineral sehingga cocok dalam penggunaan diet (Chirinos et al., 2013). Menariknya komponen utama dari biji sacha inchi adalah asam lemak tidak jenuh ganda atau PUFA (polyunsaturated acids) seperti asam linolenat yang merupakan prekursor omega-3 dan asam linoleat yang merupakan prekursor omega-6 menyumbang 80-90% dari total kandungan minyak (Benítez et al., 2018; Silva et al., 2019; Vicente et al., 2015). Oleh kelompok suku Inca, di Amerika Selatan, sacha inchi dimanfaatkan sebagai produk makanan utama sehingga mereka biasa mengenalnya dengan sebutan kacang sacha inchi. Namun sacha inchi lebih menguntungkan diolah menjadi minyak nabati melalui proses ekstraksi. Tingginya lipida pada biji sacha inchi dapat menguntungkan perekonomian dengan produksi sekitar 200 kg/ha.

Metode paling umum digunakan untuk produksi minyak nabati dalam skala industri besar yaitu metode pengepresan dingin (cold pressing) karena kemampuannya memperoleh minyak kualitas lebih unggul dan dapat menghasilkan kuantitas minyak lebih tinggi (Goyal et al., 2022). Pengepresan dingin yaitu bahan baku yang telah dibersihkan dan dipisahkan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengepresan dingin. Mesin ini menggunakan tekanan mekanis untuk mengeluarkan minyak dari bahan baku tanpa memanaskannya secara signifikan. Perolehan minyak sacha inchi didapati asam lemak esensial α-linolenat (C18:3n3, ω-3) 40.86-51.62 % dan asam linoleat 28.64-40.54 % (C18:2n6, ω-6). Nilai yang tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa, minyak kelapa sawit ataupun minyak zaitun. Di dalam tubuh omega 3 dan omega 6 mengalami elongasi dan desaturasi berkompetisi dalam penggunaan enzim FADS1 dan FADS2 yang jumlahnya terbatas untuk menghasilkan asam arakidonat (AA, 20:4, n-6), Eikosapentanoid (EPA, 20:5, n-3) dan Dokosapentanoid (DHA, 22:5, n-3). Sehingga dalam hal ini sacha inchi dapat digunakan sebagai alternatif minyak ikan yang umumnya memiliki aroma amis untuk memenuhi asupan asam lemak esensial.

Omega-3 dan omega-6 bereperan dalam mengontrol asupan makanan, penginderaan energi dan gangguan akibat makanan yang masuk dalam tubuh karena berperan dalam produksi mediator lipid seperti endocannabinoid. Merupakan salah satu suplemen yang paling berguna untuk berbagai macam populasi (bayi prematur, lansia dengan sarcopenia, atlet, dan pasien dengan penyakit metabolik dan inflamasi). Penelitian pada tikus dan manusia mengenai diet Paleolitik, diet Kreta, dan diet Okinawa bahwa rasio n-6: n-3 fisiologis harus 1:1 atau 2:1. Jepang telah merekomendasikan rasio 2:1. dapat mempengaruhi suasana hati dan kondisi emosional (D’Angelo et al., 2020).

 

DAFTAR PUSTAKA

Chirinos, R., Zuloeta, G., Pedreschi, R., Mignolet, E., Larondelle, Y., & Campos, D. (2013). Sacha inchi (Plukenetia volubilis): A seed source of polyunsaturated fatty acids, tocopherols, phytosterols, phenolic compounds and antioxidant capacity. Food Chemistry, 141(3), 1732–1739. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.04.078

Benítez, R., Coronell, C., & Martin, J. (2018). Chemical Characterizaction Sacha Inchi ( Plukenetia Volubilis ) Seed : Oleaginosa Promising From the Colombian Amazon International Journal of Current Science Research and Review. International Journal of Current Science Research and Review, 01(01), 11–22.

Silva, K. F. C. e., da Silva Carvalho, A. G., Rabelo, R. S., & Hubinger, M. D. (2019). Sacha inchi oil encapsulation: Emulsion and alginate beads characterization. Food and Bioproducts Processing, 116, 118–129. https://doi.org/10.1016/j.fbp.2019.05.001

Vicente, J., Geraldo, M., Carvalho, D., & Garcia-rojas, E. E. (2015). Fatty acids profile of Sacha Inchi oil and blends by 1 H NMR and GC – FID. FOOD CHEMISTRY, 181, 215–221. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2015.02.092

Goyal, A., Tanwar, B., Kumar, M., & Sharma, V. (2022). Sacha inchi ( Plukenetia volubilis L .): An emerging source of nutrients , omega-3 fatty acid and phytochemicals. Food Chemistry, 373(131459). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.131459. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *