Kota Tasikmalaya – RA | Sekolah Dasar Laboratorium UPI Tasikmalaya menggelar selebrasi puncak kegiatan Project Based Learning (PJBL) dan Expo dari rangkaian pelaksanaan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati hingga memikirkan solusi terhadap permasalahan-permasalahan sekitar. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Aula UPI Tasikmalaya, Kamis (24/11/22) pagi.
Secara resmi kegiatan PJBL dan expo P5 ini dibuka oleh Chusna Arifah S.Pd. Gr. Selaku Kepala Sekolah SD Laboratorium UPI Tasikmalaya. Ia menyampaikan, ada dua agenda utama kegiatan ini yakni fashion show karya siswa dengan tajuk 3R (reuse, reduce, recycle) serta expo karya P5.
“Menghargai dan mengapresiasi menjadi kunci tersendiri untuk setiap karsa dan karya yang di torehkan sehingga tidak memberi kekecewaan bagi yang telah berjuang,” ucapnya.
Chusna berharap, setiap acara harus memiliki daya ledak tersendiri sehingga tidak terkesan monoton. Maka dari itu, guru serta siswa perlu koordinasi dan kolaborasi untuk mencapai suatu misi guna tercapainya mutu pembelajaran yang lebih baik, ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh ketua pelaksana kegiatan, Agiantini Malida Atori, M.Pd., Bahwa kegiatan PJBL dan expo P5 ini bertajuk “Fun and Talent’s Day” dan Expo P5 yang diikuti oleh seluruh siswa mulai dari fase A hingga fase C dengan ragam kreativitas karya yang patut diacungi jempol. Hal itu tercermin dari luaran karya yang dibuat siswa dengan berbagai tema diantaranya 3R (reuse, reduce, recycle) hingga rekayasa teknologi. Mulai dari produk hasta karya, booklet, hingga buku yang tengah proses penerbitan nasional,” ujarnya.
Selain hiruk pikuk euforia selebrasi fun and talent’s day dan expo P5, juga menjadi titik balik untuk siswa menemukan keunggulan kemampuan dirinya yang belum disadari. Berproses selalu menjadi yang utama. Berproses untuk bertumbuh, berproses untuk saling menguatkan bukan saling menyalahkan jika ada yang tidak selaras. Oleh sebab itu sangat penting untuk diapresiasi atas setiap usahanya. (Annisa Annita Dewi)