Tingkatkan Profesionalisme Guru, MGMP Matematika Kota Tasikmalaya Gelar Workshop

Kota Tasikmalaya – RA | Dalam rangka mempersiapkan pembelajaran yang berkualitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika Kota Tasikmalaya menggelar Workshop Pengenbangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka Melalui Model PJBL.

Workshop ini diikuti oleh Guru Matematika SMA Se-Kota Tasikmalaya dan bekerjasama dengan unsur pemerintah serta universitas ternama yang dilaksanakan pada Selasa-Kamis (1-3 Agustus 2023), bertempat di SMA Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya.

Bacaan Lainnya

Yayat Hidayat, M.Pd, ketua MGMP Matematika SMA Kota Tasikmalaya mengatakan, bahwa MGMP merupakan komunitas berkumpulnya guru-guru profesional untuk mengembangkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik maupun keprofesionalannya.Tentunya ini suatu kesempatan kami untuk mengadakan kegiatan workshop ini apalagi kami berkesempatan bisa berkolaborasi dengan pihak tataran akademisi.

“Diharapkan kita bisa menggali lebih jauh usaha dalam pedagoginya dan nanti bisa diimplementasikan oleh guru-guru di sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Yayat, karena posisi guru-guru itu sebagai pelaksana lapangan jadi pembelajaran matematika di sekolah akan semakin kuat kolaborasi dalam tataran teoritis, kemudian dalam tahap partisi seperti apa tergantung gurunya, itu yang pertama. Yang kedua, meningkatkan kekompakan khususnya di kalangan guru-guru matematika serta sarana silaturahmi bagi guru. Kemudian yang ketiga, ini dapat memberikan nuansa baru untuk terus senantiasa mencari dan menggali ilmu, khususnya guru matematika.

“Bukan hanya tahu masalah pembelajaran tapi juga tahu tentang regulasi pemerintah bagaimana penerapan kurikulum di sekolah,” ungkapnya.

Yayat menuturkan, kegiatan workshop ini melibatkan pihak KCD wilayah XII dengan harapan guru-guru bisa menggali banyak ilmu tentang penguasaan materi ajar dan lain sebagainya.

“Pelaksanaan implementasi kurikulum di lapangan bisa lebih jelas dan secara regulasi tentang pembelajaran di era digitalisasi sekarang tentunya sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini muncul pembelajaran-pembelajaran inovatif berbasis digital,” terangnya.

Yayat juga menambahkan, guru-guru bisa mengelola pembelajaran dengan baik melalui bahan ajarnya, khususnya dalam mensetting serta mengkonstruksi lembar kerja peserta didik berbasis digital, sehingga peserta didik merasa senang dan termotivasi minat belajarnya. Apalagi dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi artinya pembelajaran yang menekankan kebutuhan peserta didik berdasarkan gaya belajarnya serta minat belajarnya, sehingga dengan kolaborasi pemanfaatan digital peserta didik generasi sekarang harus bisa memanfaatkannya, maka dari itu proses pembelajaran dapat efektif serta meningkatkan mutu pembelajaran atau hasil belajar peserta didik.

Tidak hanya pertemuan menyimak materi dari para ahli, melainkan guru-guru ditugaskan secara virtual melalui brand penugasan mandiri. Hal ini dikarenakan telah memasuki jadwal efektif pembelajaran di sekolah, maka dari itu kegiatan tersebut dipadatkan serta mengutarakan poin-poin pentingnya.

“Kegiatan ini juga melibatkan dari unsur pemerintah yaitu KCD wilayah XII serta akademisi kampus mulai dari dekan fakultas, ketua prodi dan dosen dari kampus Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),” pungkas.

Hal serupa dinyatakan oleh Kepala Sekolah SMA Al-Muttaqin, In In Kadarsolihin, SS., bahwa kegiatan ini merupakan sesuatu hal yang positif, di mana jurusan matematika berkolaborasi dengan matematika tingkat SMA se-Kota Tasikmalaya dalam rangka bagaimana berperan serta aktif.

Sebagai institusi pendidikan tinggi agar memiliki sebuah pengabdian, salah satunya bagaimana caranya punya sebuah kontribusi positif dalam rangka pengembangan desain pembelajaran matematika sesuai dengan tema yang diangkat.

“Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka melalui model PJBL (Project Based Learning) ini tentu akan memberikan wawasan-wawasan baru bagi guru-guru matematika khususnya di dalam dunia pendidikan SMA di Kota Tasikmalaya dan ini merupakan salah satu ciri khas dari sisi kurikulum merdeka,” ujarnya.

Sebagai kepala sekolah saya melihat pendidikan matematika ini memiliki sebuah urgensi yang sangat penting dalam kurikulum merdeka. Apalagi kalau dikaitkan dengan orientasi masuk ke perguruan tinggi, salah satunya itu kemampuan numerikal atau numerasi memiliki basis kekuatan logis matematik itu perannya sangat strategis sekali dalam bentuk jalur tulis. Apa pun jurusannya sekarang ini adalah kemampuan-kemampuan logis matematis yang diutamakan.

“Misalkan, seorang ingin masuk ke kedokteran tidak lagi kemampuan tes biologi, fisika, kimia saja sekarang, tapi lebih kepada kemampuan literasi numerasinya seperti apa. Sehingga kegiatan ini kami yakin ya akan memberikan sebuah wawasan baru, apalagi menghadirkan seorang guru besar dari Universitas Negeri Yogyakarta yang akan membuat pencerahan-pencerahan bagi rekan-rekan guru matematika di Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam MGMP matematika tentunya,” ungkap Solihin.

Solihin juga berharap, menjadi sebuah multiplier efek, Unsil sebagai institusi pendidikan tinggi yang menaungi guru-guru matematika harus bersinergi dan menghasilkan efek positif dalam peningkatan mutu pendidikan bagi peserta didik di setiap institusi SMA nya masing-masing. (Deden)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *