Tasikmalaya – Ruangatas.com | Pemerintah Kota Tasikmalaya bakal menghadirkan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berbasis kerakyatan yang menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera. Inisiatif ini bukan sekadar membuka sekolah baru, tapi juga bagian dari strategi nasional memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan yang merata, adil, dan mudah diakses.
Program ini digagas oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dan menjadi salah satu proyek unggulan Kementerian Sosial RI untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui jalur pendidikan.
Arah Program Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat lahir dari keprihatinan atas banyaknya anak bangsa yang terpaksa berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Dengan arah yang jelas, program ini dirancang untuk:
- Menyediakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA untuk warga miskin.
- Menghapus hambatan biaya dan birokrasi yang sering menghalangi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan layak.
- Menekan angka putus sekolah, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi seperti Kota Tasikmalaya.
- Mendorong partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam memperluas akses pendidikan dasar hingga menengah.
Substansi Program Sekolah Rakyat
Tidak hanya soal bangku dan papan tulis, Sekolah Rakyat membawa pendekatan pendidikan yang lebih membumi:
- Fokus pada pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skill), dan pelatihan vokasional sederhana.
- Tenaga pendidik disiapkan untuk tidak hanya mengajar, tapi juga mendampingi dan memahami latar belakang sosial siswa.
- Kurikulum akan diadaptasi agar tetap memenuhi standar nasional, namun fleksibel sesuai kebutuhan lokal.
Dengan kata lain, ini adalah sekolah yang memahami realita siswa dan mendekat pada kebutuhan mereka, bukan hanya sekadar mengisi rapor.
Lokasi dan Tahapan Implementasi
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengatakan bahwa Pemkot bersama pemerintah pusat saat ini sedang menyiapkan lahan untuk Sekolah Rakyat. Lahan tersebut masih dalam proses pengujian kelayakan oleh tim dari Direktorat Jenderal.
“Lahan sedang kami matangkan, baik yang berasal dari pusat maupun milik pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri. Prosesnya sedang berjalan di Dirjen. Harapannya, kehadiran Sekolah Rakyat ini bisa menjadi solusi nyata untuk memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan yang merata, dari tingkat dasar sampai menengah,” ujar Viman kepada wartawan, Minggu, (13/4/2025).
Pemkot juga sudah menyiapkan lahan strategis di Jalan RE Martadinata Blok 212, Kecamatan Cipedes, untuk pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat. Sambil menunggu proses pembangunan, kegiatan belajar akan dimulai di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cipedes.
“Bulan Juli kita targetkan sudah mulai berjalan. Sekarang kita percepat perencanaan,” kata Nanang Suhara, Plt Kadisdik Kota Tasikmalaya.
Dukungan dari DPRD Kota Tasik
Ketua DPRD Kota Tasik, Aslim, menyatakan dukungannya dan menilai Sekolah Rakyat adalah solusi konkrit di tengah keterbatasan yang masih dialami warga Tasikmalaya.
“Banyak anak-anak pintar di Tasik, tapi terhalang biaya. Dengan sekolah ini, peluang mereka untuk maju terbuka lagi,” ujarnya.
Jadi Percontohan di Jabar
Kota Tasikmalaya menjadi satu dari sembilan daerah di Jawa Barat yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Sekolah Rakyat. Ini menunjukkan keseriusan pemkot dalam menjadikan pendidikan sebagai pilar pembangunan sosial.
Harapan Baru di Tasikmalaya
Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang harapan bagi mereka yang hampir kehilangan masa depan karena kemiskinan. Harapannya, program ini bukan hanya mengubah angka statistik, tapi juga mengubah nasib satu per satu anak dari keluarga sederhana di Kota Tasikmalaya. ***