Tasikmalaya – Ruangatas.com | Dalam upaya membangun sinergi dan kolaborasi kepemudaan berbasis nilai keagamaan, Penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Bungursari melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus sesi berbagi gagasan bersama Karang Taruna Kecamatan Bungursari, Jumat, (4/7/2025) di Sekretariat Karang Taruna Kelurahan Bantarsari sejak pukul 13.15 WIB.
Perwakilan penyuluh yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Ihsan Farhanuddin, Ido Ridwanullah, dan Aak Joni Andi. Sementara dari pihak Karang Taruna yang hadir Ketua Karang Taruna Kecamatan Bungursari, Kang Eri Darwin, bersama sejumlah pengurus dari berbagai kelurahan, seperti Kang Asep Wawan Pratigna (Kel. Bantarsari), Kang Dian Noordiansyah (Kel. Bungursari), Kang Rudiyansyah (Kel. Sukamulya), Kang Asep Ridwan (Kel. Sukarindik), serta Teh Ani Widiawati, Teh Tira Marselia Siva, Kang Heri Antosan, dan Kang Roni Sahroni. Hadir juga Pak Mutaqin sebagai tokoh masyarakat sekaligus perwakilan dari MPKT Bantarsari.
Pada kesempatan tersebut, Ihsan Farhanuddin menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif serta memperkuat kolaborasi lintas elemen, khususnya generasi muda.
“Kita selaku manusia sebagai hambaNya tidak akan bisa berjalan sendiri, toh anggota tubuh kita juga sudah mencontohkannya dalam hal kolaborasi memainkan perannya masing-masing untuk kebaikan,” ujar Ihsan.
Ihsan juga mensosialisasikan program BRUN (Bimbingan Remaja Usia Nikah), yang menyasar para pemuda-pemudi, baik yang belum menikah maupun yang baru memulai kehidupan berumah tangga.
Tujuannya, tambah Ihsan, “Program ini dirancang sebagai jembatan transformasi pengetahuan, dengan menggabungkan pondasi spiritual dan implementasi sosial, di mana peran pemuda menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat di lingkungannya,” tandasnya.
Tak hanya itu, agenda kolaboratif lain turut dibahas, di antaranya keterlibatan Karang Taruna kecamatan maupun kelurahan dan unit-unit dalam pendataan dan tertib administrasi di bidang wakaf, kemesjidan, dan majelis taklim, seperti Akta Ikrar Wakaf, ID Masjid, mushola, hingga majelis taklim.

Sementara itu, Ido Ridwanullah menekankan pentingnya keterlibatan penyuluh agama dalam kegiatan kepemudaan seperti pengajian atau forum internal yang sudah berjalan di tiap kelurahan.
“Kami Penyuluh Agama Islam, terbuka dan siap hadir di agenda rutinan muda-mudi. Ini penting, terutama untuk membahas isu-isu besar seperti judi online, pergaulan bebas, dan penurunan moral generasi penerus bangsa,” tegas Ido.
Ido juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi moral generasi muda saat ini. “Kita semua tentu menyadari, degradasi moral para generasi penerus bangsa kita tercinta ini sudah sangat jauh terlempar keluar dari jalur yang seharusnya. Inilah diantara poin dari pertemuan awal kali ini, adanya bangunan kesadaran dan gerak bersama mendistribusikan nilai sikap kebermanfaatan,” pungkasnya.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Bungursari, Kang Eri Darwin, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa stigma negatif terhadap pemuda harus dilawan bersama melalui aksi nyata.
“Sudah waktunya kita buktikan bahwa pemuda hari ini bukan generasi pemalas (rebahan) atau lemah mental (baperan). Kita buktikan lewat semangat belajar, aksi sosial, dan kontribusi nyata di masyarakat,” ujarnya.
Kegembiraan pertemuan yang hangat dan akrab ini membuat sesi diskusi berlangsung cair dan terbuka. Sejumlah pengurus Karang Taruna menyampaikan langsung berbagai persoalan di lapangan yang berkaitan dengan isu moral, sosial, dan keagamaan.
Menjelang pukul 16.00 WIB, acara ditutup dengan doa bersama dan makan bersama (botram). Kegiatan ini menjadi awal dari langkah sinergis ke depan antara penyuluh agama dan pemuda di Kecamatan Bungursari, berangkat dari kesadaran bersama untuk melakoni peran kebermanfaatan di lingkup yang nyata. (IF – Humas Kankemenag, KUA Kec. Bungursari, Kota Tasikmalaya)***