NAVTRIP XII 2025 Sukses Digelar, PPGPR HIRA Kenalkan Ilmu Navigasi dan Potensi Alam Gunung Bungbulang

NAVTRIP XII 2025/DOK. PPGPR HIRA/Ridwan Cribo

Tasikmalaya – Ruangatas.com | Perhimpunan Pendaki Gunung Penjelajah Rimba (PPGPR) HIRA sukses menyelenggarakan kegiatan Navigation Trip XII 2025 atau NAVTRIP XII pada 18–20 April 2025. Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Gunung Bungbulang, dengan ketinggian 1.782 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang merupakan bagian dari gugusan Pegunungan Galunggung.

NAVTRIP XII menjadi salah satu rangkaian dari Sekolah Navigasi yang secara berkala digelar oleh PPGPR HIRA. Kegiatan ini dirancang sebagai sarana edukasi lapangan yang membekali peserta dengan kemampuan teknis navigasi darat dan penggunaan teknologi GPS.

Bacaan Lainnya
Foto Bersama Para Pecinta Alam/Dok.Ridwan Cribo

Pendiri PPGPR HIRA sekaligus Founder Navigator.ID, Harun Arrosyid, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan berbagi ilmu, tetapi juga mengenalkan wilayah-wilayah pegunungan yang belum banyak dikenal, khususnya oleh kalangan pecinta alam Tasikmalaya dan sekitarnya.

“NAVTRIP ini pada dasarnya kita ingin berbagi keilmuan, kemudian mengenalkan wilayah, gunung yang tidak dikenal, khususnya oleh pecinta alam di Tasik. Kita mencoba memberikan bekal, baik keilmuan maupun kegiatan lapangannya, dari materi map reading dan navigasinya,” ungkapnya.

Harun juga menambahkan, “Kegiatan ini kita tujukan kepada para SISPALA (Siswa Pecinta Alam), MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam), dan KPA (Kelompok Pecinta Alam) umum. Banyaknya peserta yang hadir, 35 orang, mewakili berbagai kalangan pecinta alam dari berbagai daerah, Tasik, Bandung, Garut, Cirebon, Jakarta dan Depok,” jelasnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh PPGPR HIRA ini, mendapat dukungan dari Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Navigator-ID, Pemerintah Desa Karangmulya, serta sejumlah komunitas dan sponsor lokal. Dengan kontribusi peserta sebesar Rp 300.000, peserta mendapatkan fasilitas berupa peta RBI lokasi kegiatan, protractor & romer, sertifikat pelatihan, dan stiker.

Salah satu pesan reflektif juga disampaikan oleh Kabid Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deni Ground, yang turut aktif dalam pelatihan.

“Jangan pernah menilai satu gunung dengan nominal ketinggian, karena sejatinya setiap gunung mempunyai kontur, medan, yang akan berbeda-beda. Tujuan daripada pendakian bukan klimaks di puncak, tetapi bagaimana caranya kita melewati pendakian tersebut selangkah demi selangkah, setapak demi setapak, dan selamat datang ke rumah dengan sehat walafiat,” ucapnya.

Kegiatan Lapangan NAVTRIP XII 2025/Dok. Ridwan Cribo

Dalam rangkaian kegiatan, para peserta mendapatkan pelatihan intensif selama dua hari satu malam, dengan materi meliputi teknik dasar navigasi, pembacaan peta RBI, penggunaan kompas dan GPS, serta simulasi lapangan menggunakan sistem Hybrid Navigation System, kombinasi antara navigasi klasik dan sistem satelit berbasis Navstar GPS.

Salah satu peserta, Nazwatul Jannah Nasakur dari MAPALA HALMAHERA STT Terpadu Nurul Fikri menyampaikan kesan dan pesan usai mengikuti kegiatan.

“Sangat bermanfaat buat kami MAPALA HALMAHERA. Ke depannya mungkin bisa berkolaborasi bareng. Semoga di lain waktu bisa membuat lagi kegiatan seperti ini, dengan evaluasi-evaluasi yang telah kami berikan,”  ujar Nazwa.

“Dengan adanya NAVTRIP ini dapat dibagikan kepada regenerasi saya, sehingga mereka dapat memahami apa yang saya dapatkan di sini,” harapnya.

Terwujudnya NAVTRIP XII 2025 ini merupakan kerja kolektif dan kolaboratif antara komunitas dan generasi muda dalam mengenalkan edukasi navigasi serta potensi alam lokal yang masih tersembunyi. (Red)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *