Kab. Tasikmalaya – RA | Desa merupakan suatu wilayah yang kaya akan kebudayaan dan warisan nenek moyang, salah satu aspek yang memperkaya budaya desa adalah seni budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Seni budaya tersebut mencakup berbagai macam bentuk seperti tarian tradisional, musik, seni lukis dan kerajinan tangan. Pelestarian seni budaya sangat penting dalam menjaga identitas dan memperkaya kehidupan masyarakat desa.
Begitu banyak potensi yang terdapat di Tasikmalaya, salah satunya adalah kesenian tradisional yang sampai saat ini terus di kembangkan oleh lingkungan seni yang ada di Kecamatan Karangjaya, Desa Sirnajaya, Kedusunan awiluar.
Salah satunya adalah kesenian pencak silat, ebleg atau kuda lumping, hingga seni musik tradisional dongkol.
Rusmana, sebagi ketua lingkung seni Silat Pancar Ligar mengatakan, kesenian tradisional masih di terus di galakan oleh para tokoh lingkungan seni, maka dengan adanya kesenian tradisional, kelestarian budaya terus dikembangkan.
“Kami ingin mengembangkan semaksimal mungkin kebudayaan ini di sekitar Desa Sirnajaya yang luas wilayah ada tujuh kedusunan, selain itu juga kami akan membantu sepaguron atau rekan seperjuangan untuk merawat seni tradisional,” ungkapnya.
Sedangkan, tambah Rusmana, “untuk yang ikut pelatihan silat ini kebanyakan dari rekan-rekan remaja dan sebagian kecil yang sudah dewasa atau yang sudah berumah tangga,” ucapnya.
Sementara itu, seiring dengan perkembangan kesenian tradisional di wilayahnya, kepala wilayah Awiluar juga menjelaskan bahwa kesenian di Dusun Awiluar, terutama dongkol (lodong dan kokol), mungkin telah ada sejak zaman dahulu dan saat ini terus dikembangkan, khususnya di daerah Awiluar.
Rusmana berharap, “Dengan eksistensi kesenian tradisional dari mulai pencak silat, kuda lumping, ebleg hingga dongkol, kita ingin membangkitkan lagi kesenian dan terus di lestarikan secara turun temurun,” pungkasnya kepada Ruangatas.com, Sabtu, (1/6/2024). (Red)***
