TASIKMALAYA – RA | Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melepas kontingen Pendidikan Agama Islam (PAI) yang akan berlaga pada ajang Pentas PAI jenjang SD dan SMP Tingkat Provinsi Jawa Barat 2023 di Area Masjid Agung Tasikmalaya, Minggu (2/7/2023) pagi.
Kepala Dinas Pendidikan memimpin langsung pelepasan kontingan didampingi Sekdis. Para kontingen PAI ini akan bertanding di Pelabuhan Ratu, area Pemda Kabupaten Sukabumi selama satu hari penuh pada tanggal 3 Juli 2023.
Kepala Bidang Pembina Sekolah Dasar (PSD) pada Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Indra Risdiyanto, S.T, mengatakan dirinya bersama rombongan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya turut mendampingi dengan harapan penuh optimisme.
Dia menjelaskan, bahwa para siswa yang mewakili Kota Tasikmalaya ini merupakan juara dari tingkat Kota yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu mewakili dari seluruh sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya. Mereka akan bertanding melawan wakil dari seluruh sekolah yang ada di Jawa Barat.
“Untuk itu mohon doa restu dari semua masyarakat kota Tasikmalaya agar dalam pelaksanaannya diberikan kesehatan, kelancaran dan mendapat hasil yang diharapkan,” ungkap Indra.
Koordinator Lomba Pentas PAI SD Kota Tasikmalaya, Dr. Caswita, S.Pd.I.,M.Pd yang ikut mengantar kontingen Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa Pentas PAI ini rutin diadakan setiap tahun sebagai evaluasi terhadap pembelajaran PAI, baik bagi guru pengajar maupun siswanya.
“Lomba pentas PAI rutin dilaksakan tiap tahun, Tujuannya untuk Evaluasi pembelajaran PAI di sekolah. Kemudian juga evaluasi terhadap guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,” ujarnya.
Caswita melanjutkan, Dinas Pendidikan tidak memberikan target yang tinggi kepada peserta. Target utama dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa didik dibidang keagamaan.
“Target besarnya, kami ingin menjadikan anak-anak kita ini, potensi bakat dan minatnya bisa dikembangkan dengan baik. Seperti contoh ada yang ikut pildacil tingkat nasional,” ujarnya.
Caswita berharap, tradisi juara dari Kota Tasikmalaya bisa dipertahankan dan bisa mewakili ke tingkat yang lebih tinggi.
“Tradisi juara bisa berlanjut hingga tingkat nasional. Saat ini yang menjadi unggulan salah satunya adalah lomba kaligrafi putra-putri,” tutupnya. (Pakesit)***