KOTA TASIKMALAYA – RA | Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan mutasi pada hari Kamis kemarin dan menyisakan berbagai respon publik. Datang dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yang sebelumnya dikepalai oleh Ir. Hj. Ely Suminar, M.P, dan saat ini digantikan oleh Drs. Jalaludin, M.Si, yang mulanya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan. Sementara Ely saat ini menduduki jabatan Staf Ahli Wali Kota.
Hal yang menarik perhatian publik adalah masa pensiun Jalaludin yang hanya tinggal menghitung bulan, tepatnya ia akan memasuki hari pensiun persatu Desember mendatang. Hal ini pun menyita perhatian publik dan menyisakan berbagai tanggapan.
Salah satunya datang dari seorang budayawan Tatang Pahat, ia mempertanyakan perihal pelantikan pejabat yang hendak pensiun lalu ditempatkan di sebuah Dinas yang paling strategis.
“Orang bulan depan pensiun malah dilantik, jadi Kepala Dinas Pendidikan lagi, ada apa ini? kata Tatang Pahat.
Tatang mengatakan bahwa di tubuh Disdik Kota Tasikmalaya itu masih banyak sejumlah persoalan yang sampai hari ini belum tuntas.
Lebih tepatnya persoalan itu yang berkaitan dengan program dan proyek yang menjadi sebuah tanggungjawab, sehingga Tatang menganggap mutasi Kadisdik ini terkesan cuci tangan.
Lanjut dia, dalam pidato Pj Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP.ME meminta pejabat baru untuk segera beradaptasi dengan lingkungan kerjanya sehingga dapat segera menyelesaikan program dan tugas dalam waktu yang tersisa. Tatang mengatakan hal itu jelas sebuah penegasan bahwa waktu kerja di tahun 2023 hanya tinggal menghitung hari.
“Ini masalah Kadis lama saja belum tuntas, muncul masalah baru, karena tenggang waktu kerja Kadis baru sangat singkat. Persatu Desember nanti masuk masa pensiun, lalu kapan kerjanya?,” tandas Tatang.