Yogtakarta – ruangatas.com | Pengurus DPP Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) menyerahkan secara simbolis seragam tactical dan PIN GANNA melalui Ketua DPD GANNA Kabupaten Garut, Igie N. Rukmana, kepada Ketua DPD GANNA Kota Tasik, Samsudin, di Hotel Khas Tugu, Jalan Diponegoro, Kota Yogyakarta, Senin (14/11/2022).
Dalam amanatnya yang diwakilkan kepada Ketua DPD GANNA Kabupaten Garut, Ketua Umum GANNA BRM. Dimas Bayu Amartha mengatakan, terkait dengan penyerahan seragam baik kepada pengurus DPW, DPD maupun DPC seluruh Indonesia, ini merupakan sebagai simbol dan tahapan untuk membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan dan ditindaklanjuti di tingkat Kelurahan/Desa.
“Pra terbentuknya pengurus di tingkat Kota/Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa nanti, setelah melengkapi administrasi Fakta Integritas dan Curiculum Vitae (CV) maka akan menjadi sebuah sifat wajib bagi pengurus mengenakan atribut GANNA sebagai bentuk sosialisasi kepada warga tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi keluarga,” ujar Igie menyampaikan amanat Ketua Umum GANNA.
Dikatakan Igie, bahwa Ketua Umum GANNA meminta kepada para pengurus dan anggota untuk selalu menggunakan atribut dalam kegiatan apapun hingga menyasar kepada masyarakat terkecil yakni keluarga.
“Menurut Dimas, keluarga dipercaya sebagai benteng terkokoh dalam menangkal segala pengaruh negatif dari lingkungan karena keluarga dianggap sebagai sekolah pertama dalam pembentukan karakter dan mempelajari lingkungan,” paparnya.
Ditambahkannya, pendiri sekaligus Pembina dan Ketua Umum GANNA berharap agar pengurus di seluruh Indonesia senantiasa memakai atribut sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, bisa digunakan ke acara-acara yang memang menjadi kegiatan harian di masyarakat.
“Artinya setelah dibentuk pengurus harus menyusun program agar terlaksana kegiatan untuk penyuluhan dan sosialisasi. Atribut tentang bahaya narkoba ini bisa menjadi iklan berjalan bagi pengurus kepada masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebagian seragam tactical dan PDH yang sudah disalurkan kepada seluruh pengurus GANNA yang ada di daerah Se-Indonesia tersebut merupakan murni anggaran dari Yayasan GANNA tanpa campur tangan dari pihak manapun, baik pemerintah, swasta maupun sponsor.
“Relawan Anti Narkoba itu adalah kita. Situasi yang dihadapi itu tak sama, selalu dinamis. Karena yang dihadapi para relawan bukanlah benda atau mesin, namun makhluk hidup yang terus tumbuh dan berkembang. Maka atribut yang dikenakan ibarat janji kepada publik yang harus dipertanggungjawabkan. Ketua Umum sudah mengeluarkan milyaran rupiah untuk kebutuhan atribut GANNA yang diberikan secara cuma-cuma, dan tugas kita sekarang adalah terus melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada masyarakat,” pungkas Igie. red***