Bimtek Kepenulisan Budaya Lokal Kota Tasikmalaya Resmi Ditutup, Dorong Kolaborasi dan Karya Berkualitas

Bimtek Penulisan Budaya Lokal Dispusipda Kota Tasikmalaya, Senin (27/10/2025)/Dok.RA

Tasikmalaya — Ruangatas.com | Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Budaya Lokal yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Kota Tasikmalaya resmi ditutup di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Senin (27/10/2025).

Koordinator Pelaksana, Agus Permana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah konsisten mengikuti rangkaian kegiatan sejak pertemuan pertama hingga akhir.

Bacaan Lainnya

Ia berharap karya-karya hasil bimtek ini dapat menjadi bagian dari kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dalam ajang Lomba Bertutur yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Dispusipda.

Sementara itu, Penulis dan Editor, Erik HK turut memberikan apresiasi kepada para peserta yang berasal dari beragam latar belakang, mulai dari guru, masyarakat umum, mahasiswa, hingga anak sekolahan. Ia menegaskan bahwa menulis adalah proses panjang yang penuh pembelajaran.

“Tak ada tulisan yang tak retak. Penulis itu tidak ada yang jago. Dalam setiap karya pasti ada kekurangan, dan dari sanalah kita belajar untuk menulis lebih baik,” ujarnya.

Penulis dan Editor, Erik HK Saat Pelaksanaan Bimtek Kepenulisan Budaya Lokal, Senin (27/10/2025)/Dok. RA

Erik juga menekankan pentingnya proses menyunting sebagai bagian dari tanggung jawab seorang penulis.

“Menyunting adalah proses evaluasi untuk menjernihkan, merapikan, dan membuat tulisan lebih efektif. Itu bukan tahap akhir, tapi bagian awal dari penciptaan karya yang baik,” jelasnya.

Ia pun mengajak peserta untuk terus berkarya dengan niat yang tulus dan berkelanjutan.

“Niatkan karya kita hari ini untuk melahirkan karya-karya yang lain. Teruslah menulis dan memperbaiki diri melalui setiap proses,” pesannya.

Dalam sesi akhir, Erik memaparkan prinsip dasar penyuntingan yang menjadi pegangan penting bagi para penulis:

  • Jelas: ide utama mudah ditangkap pembaca.
  • Logis: argumen mengalir tanpa lompatan.
  • Padat: tidak berputar-putar.
  • Benar: ejaan, fakta, dan data akurat.
  • Menarik: gaya bahasa hidup dan komunikatif.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pegiat literasi dan penulis lokal untuk terus mengembangkan karya budaya yang autentik, serta memperkuat ekosistem literasi di Kota Tasikmalaya. (Red)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *