STIA Priatim Tasikmalaya Kuatkan Peran Kampus dalam Membangun Budaya Literasi

Acara Pembudayaan Kegemaran Membaca yang digagas Perpustakaan Nasional RI bersama Anggota Komisi X DPR RI, Sabtu(12/7/2025).

Tasikmalaya – Ruangatas.com | STIA (Sekolah Tinggi Ilmu Administras) YPPT Priatim Tasikmalaya menjadi lokasi terpilih dalam pelaksanaan acara Pembudayaan Kegemaran Membaca yang digagas Perpustakaan Nasional RI bersama Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, S.E., M.M., yang digelar di Aula STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Sabtu (12/7/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yang diwakili oleh Kasi GTK Disdik Kota Tasikmalaya, Kendra Riodiyansah, S,Pd., M.M., Kepala Perpustakaan Kota Tasikmalaya, pegiat literasi, mahasiswa, tenaga pendidik, dan pengelola taman bacaan dari berbagai wilayah.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini tak hanya menghidupkan semangat membaca, namun juga mengukuhkan peran Tasikmalaya sebagai kota pendidikan yang aktif dalam gerakan literasi.

Sebagai tuan rumah, Ketua STIA, Dr. H. Agus Fatah Hidayat, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi nasional yang melibatkan lembaga pendidikan tinggi.

“Meskipun kampus kami bukan penyelenggara pendidikan perpustakaan, namun jantung perguruan tinggi tetaplah perpustakaan. Kehadiran kegiatan ini sangat memotivasi kami untuk membenahi dan memperkuat peran literasi di kampus maupun di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan STIA, Dr. Ivan Dickhsan Hasanuddin, M.Si., berharap agar Perpusnas RI memberikan perhatian lebih besar kepada Tasikmalaya sebagai kota yang berkembang pesat dalam sektor pendidikan.

“Tasikmalaya telah menjadi salah satu sentra pendidikan di Jawa Barat. Kami berharap ke depannya perhatian dan program dari pusat semakin banyak hadir di kota ini demi mendorong kemajuan literasi lokal,” ucap Ivan.

Selain mempererat silaturahmi antar elemen strategis, kegiatan ini juga membuka diskusi lintas sektor tentang pentingnya literasi sebagai modal sosial pembangunan.

Salah satu narasumber, Vudu Abdul Rahman, menyampaikan bahwa geliat literasi di Tasikmalaya telah bergerak dari wacana menuju aksi nyata. Ia menegaskan bahwa geliat literasi hari ini tak bisa dilepaskan dari kerja kolektif komunitas dan penggerak literasi.

“Kalau saya mau, saya bisa matikan atau hidupkan literasi di Tasikmalaya. Tapi tentu bukan itu tujuannya. Literasi harus dijaga, tumbuh, dan berjejak di masyarakat,” ujar sang inisiator literasi Tasikmalaya tersebut.

Melalui kolaborasi antara lembaga pusat, kampus, pemerintah daerah, dan pegiat literasi, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum lahirnya kebijakan dan program konkret untuk memperkuat budaya baca sebagai fondasi kemajuan bangsa. (Red)***

Pos terkait