Dari Pegawai Kontrak hingga ke Negeri Sakura: Perjalanan Inspiratif Abdullah Nagib

Brebes – Ruangatas.com | Tak semua orang berani keluar dari zona nyaman untuk mencari arti sukses yang lebih hakiki. Abdullah Nagib akrab disapa Bobby adalah salah satunya. Pria kelahiran Purwokerto, 31 Agustus 1990, ini memilih meninggalkan status pegawai kontrak di instansi pemerintahan demi membangun bisnis dari nol, dan kini tengah bersiap memulai karier profesional baru di Jepang.

Bobby dibesarkan di Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ia menempuh pendidikan di SD Dukuhturi, SMP Muhammadiyah, dan SMA Negeri 1 Bumiayu, sebelum melanjutkan kuliah di Binus University, Jakarta. Karier profesionalnya dimulai sebagai tenaga kontrak di sebuah lembaga negara.

Meski berhasil meraih prestasi nasional—salah satunya sebagai penyusun kajian akademik terbaik tingkat nasional—Bobby menghadapi kenyataan pahit: status kepegawaiannya tak kunjung jelas.

“Banyak teman saya sudah lebih dari lima tahun tetap jadi pegawai kontrak. Saat itu saya sadar, kalau terus bertahan, saya tidak akan berkembang. Maka saya memutuskan untuk keluar,” ujarnya.

Jatuh-Bangun Membangun Usaha

Keputusan meninggalkan pekerjaan yang stabil tak mudah, tapi Bobby yakin. Ia kembali ke kampung halamannya dan memulai usaha kecil-kecilan, seperti berjualan ayam goreng dan camilan ringan. Gagal di percobaan pertama, Bobby tak patah arang.

Kegagalan itu justru menjadi titik balik. Ia kemudian bekerja sama dengan penjual martabak senior dan membangun bisnis bersama. Perlahan, usahanya berkembang. Kini, mereka telah memiliki enam cabang dan bersiap memperluas jangkauan melalui sistem waralaba.

Tak berhenti di situ, Bobby juga mendirikan usaha furnitur bersama adiknya. Ia belajar langsung dari para pelaku usaha yang telah sukses lebih dulu. Usaha ini pun menunjukkan hasil yang menggembirakan.

“Yang saya bangun bukan cuma usaha, tapi sistem dan nilai. Saya percaya bahwa usaha akan berjalan baik jika dilandasi integritas dan relasi yang kuat,” jelasnya.

Menyongsong Jepang dengan Semangat Baru

Di tengah kesibukan bisnisnya, datang tawaran tak terduga dari sahabat lama yang telah lama tinggal di Jepang. Bobby ditawari pekerjaan profesional dengan visa engineer di Tokyo—visa yang diperuntukkan bagi tenaga ahli di bidang tertentu.

Setelah mempertimbangkan dengan matang, Bobby memutuskan menerima tawaran tersebut. “Ke Jepang bukan berarti meninggalkan semua yang sudah saya bangun. Saya ingin berkembang, mendapatkan pengalaman baru, dan memperluas wawasan,” ujarnya.

Kini, ia tengah mempersiapkan keberangkatannya ke Negeri Sakura. Sementara itu, bisnis martabak dan furniturnya tetap dijalankan oleh keluarga dan mitra yang ia percaya.

Baginya, sukses bukan semata-mata tentang kekayaan atau jabatan. Sukses adalah tentang keberanian mengambil keputusan besar dan kesediaan untuk terus bertumbuh.

“Sukses dan gagal bukan garis akhir. Keduanya adalah bagian dari proses. Yang penting, kita tidak berhenti melangkah,” tegasnya.

Dari Bumiayu untuk Indonesia

Sebagai anak sulung dari pasangan Abdul Karim Nagib dan Fahimah Nagib, Bobby menjadi inspirasi bagi keempat adiknya. Di tengah arus zaman yang serba instan, kisah hidup Bobby adalah pengingat bahwa jalan sukses seringkali berliku dan membutuhkan ketekunan, keberanian, serta visi yang jauh ke depan.

“Keputusan saya menerima tawaran ke Jepang bukan karena saya tidak cinta Indonesia. Justru karena saya peduli,” ucapnya.

Menurutnya, Indonesia menghadapi tantangan besar dan kompleks yang tak bisa diselesaikan secara setengah-setengah. Dibutuhkan perubahan menyeluruh, mulai dari pola pikir, sistem, hingga kualitas sumber daya manusia.

“Kalau tidak, kita akan semakin tertinggal, bahkan oleh negara-negara yang dulu jauh di bawah kita seperti Vietnam.”

Ia berharap, pengalamannya di Jepang kelak bisa menjadi bekal untuk berkontribusi lebih baik bagi negeri sendiri.

“Saya percaya, perubahan tak hanya datang dari atas. Anak-anak muda juga bisa membawa perubahan, asal mau belajar dan membawa pulang nilai-nilai positif dari luar negeri,” pungkasnya. (Red)***

Pos terkait