Tiga Lokasi Kericuhan Warnai Perayaan HUT RI ke-80 di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya

Gambar ilustrasi kericuhan antarwarga/Dok.RA

Tasikmalaya – Ruangatas.com| Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI pada Minggu (17/8/2025) di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya tidak sepenuhnya berjalan kondusif. Tercatat, tiga lokasi yang dihimpun versi Ruangatas.com yakni Kecamatan Indihiang, Manonjaya, dan Singaparna diwarnai kericuhan atas kesalahpahaman antarwarga.

1. Indihiang, Kota Tasikmalaya

Sebuah kericuhan sempat terjadi di Indihiang akibat kesalahpahaman antara dua kelompok warga, yakni warga Kampung Cipapagan dan Kampung Tarikolot. Suasana menjadi tegang ketika pertemuan digelar di GOR Kelurahan Sirnagalih.

Pertemuan yang awalnya memanas sempat diwarnai perdebatan keras antarwarga. Namun, melalui jalur musyawarah dan dialog yang konstruktif, kedua belah pihak akhirnya mencapai kesepakatan dan situasi berhasil dikendalikan sehingga berakhir dengan damai.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik secara musyawarah untuk menjaga kerukunan antarwarga di lingkungan setempat.

2. Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya

Kericuhan juga terjadi di Manonjaya, saat karnaval berlangsung. Seorang pengendara motor menjadi sasaran massa di sekitar Pasar Manonjaya, menimbulkan kepanikan di lokasi.

Kapolsek Manonjaya, AKP Endang Wijaya, membenarkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa situasi berhasil diredam aparat kepolisian sehingga kondisi di sekitar karnaval kembali kondusif.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengamanan kegiatan publik, khususnya yang melibatkan kerumunan warga, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya

Sementara itu, di Singaparna, sejumlah warga RW 5 Desa Singasari melakukan aksi protes ke kantor desa setelah lomba karnaval selesai. Warga menuding panitia lomba tidak adil dalam memberikan waktu tampil bagi peserta.

Aksi protes tersebut sempat memanas dan berujung pada kericuhan kecil serta perusakan beberapa fasilitas kantor desa. Meskipun demikian, situasi berhasil dikendalikan aparat setempat sehingga konflik tidak meluas.

Peristiwa ini menekankan pentingnya pengelolaan acara publik yang transparan dan komunikatif untuk mencegah kesalahpahaman dan potensi kericuhan.

Polisi Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas

Pihak kepolisian memastikan bahwa seluruh insiden kericuhan yang terjadi di Indihiang, Manonjaya, dan Singaparna tidak berkembang menjadi konflik lanjutan.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas, mengingat peringatan kemerdekaan sejatinya menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman maupun konflik serupa di masa mendatang. (Red)***

Pos terkait