DPRD Kabupaten Tasikmalaya Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Jelang HUT RI ke-80

DPRD Kabupaten Tasikmalaya Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Jelang HUT RI ke-80, Jumat (15/8/2025)/Foto: Dok. DPRD Kab. Tasikmalaya.

Tasikmalaya – Ruangatas.com | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Paripurna dalam rangka mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI pada HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (15/8/2025). Agenda tersebut berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Budi Ahdiat, bersama para wakil ketua Aef Syarifudin, Ami Fahmi, dan Erry Purwanto. Hadir pula Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Alayubi, S.P., M.I.P., unsur Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Seluruh peserta rapat mengikuti siaran langsung pidato Presiden Prabowo Subianto dari Gedung MPR/DPR RI. Dalam amanatnya, Presiden menekankan bahwa kemerdekaan sejati adalah terbebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.

“Negara kita harus mampu berdiri di atas kaki sendiri. Tujuan kita merdeka adalah untuk merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kelaparan, merdeka dari penderitaan,” tegas Prabowo.

Presiden juga mengingatkan perlunya pembenahan tata kelola pemerintahan dan pemberantasan korupsi. Ia mencontohkan penyelamatan anggaran negara hingga Rp300 triliun yang dialihkan ke program produktif dan pro-rakyat.

Selain itu, capaian program strategis nasional turut dipaparkan, di antaranya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah menjangkau lebih dari 20 juta penerima manfaat, mulai dari anak-anak hingga ibu hamil.

“MBG bukan hanya program sosial, tetapi pondasi untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif. Kini sudah ada 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi,” ujar Presiden.

Di sektor ekonomi, Prabowo menekankan pentingnya konsistensi menjalankan amanat UUD 1945, terutama Pasal 33, agar pertumbuhan ekonomi benar-benar adil dan merata. Sedangkan di bidang pertanian, ia memaparkan capaian surplus beras, ekspor beras dan jagung, serta kebijakan izin khusus bagi penggilingan beras skala besar.

Menutup pidatonya, Presiden menyampaikan harapan agar seluruh rakyat Indonesia, khususnya wong cilik, bisa merasakan hidup yang layak dan bermartabat.

“Wong cilik iso gemuyu. Itulah tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya,” tandasnya. ***

Pos terkait