Banyuwangi – RA | Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Kasus bullying di sekolah sudah sangat meresahkan. Hal ini kembali terjadi terhadap MR (11) siswa di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan gantung diri di rumahnya. Polisi menyebut motif bunuh diri adalah korban mengalami depresi karena perundungan atau bullying.
Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno menyebut korban diduga mengalami depresi karena kerap dirundung oleh teman sebayanya lantaran tak punya ayah. Korban merupakan anak yatim.
Agus menambahkan dugaan ini didasari keterangan pihak keluarga. Sebelumnya, korban sering murung sepulang sekolah.
“Berdasarkan keterangan keluarga, korban selalu mengeluh sering diolok-olok temannya kalau anak yatim, tidak punya bapak. Dan setiap pulang ke rumah selalu menangis dan dongkol,” kata Agus, Kamis (2/04/2023).
Atas peristiwa ini, Agus mengimbau kepada masyarakat mencegah terjadinya bullying, baik secara verbal fisik maupun sosial di dunia maya ataupun nyata. Menurutnya korban bullying dapat menjadi tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan.
“Selain dapat merugikan korban perundungan, perbuatan bullying dapat merugikan diri sendiri karena bisa terkena jerat hukum pidana,” ujar Agus. (*)