PARIS – Karim Benzema menyatakan dukungannya kepada warga sipil Palestina yang menjadi korban konflik antara Hamas dengan Israel. Jalur Gaza kembali memanas setelah Israel mengirim pasukan untuk melakukan serangan besar-besaran balasan dari serangan Hamas.
Imbas hal itu dirinya dikecam oleh pejabat Prancis dan dituding teroris. imbas Ia diminta agar gelar Ballon d’Or miliknya segera dicabut.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis, Gerald Darmanin, menuding Karim Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah wawancara televisi.
“Tuan Karim Benzema dikenal memiliki hubungan, seperti yang kita semua tahu, dengan Ikhwanul Muslimin,” kata Darmanin dalam program televisi CNews Network, dilansir Marca, Kamis (19/10/2023).
Ikhwanul Muslimin sendiri awalnya adalah gerakan solidaritas dan amal untuk kelas pekerja di Mesir. Kelompok itu didirikan pada tahun 1928 di Ismaila, Mesir oleh Hasan Al-Banna.
Benzema mengunggah pesan dukungan kepada rakyat Palestina di Gaza yang tengah berjuang melawan agresi militer Israel (IDF). Ucapan itu diunggah lewat akun media sosial pribadinya.
“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan dan anak-anak,” tulis Benzema pada Twitter pribadinya, @Benzema, Minggu (15/10/2023).
Sikap Benzema ini tidak disukai para politisi sayap kanan Prancis yang dikenal Pro-Israel. Bahkan anggota Parlemen, Nadine Morano menuding Benzema sebagai alat propaganda Hamas.